INISUMEDANG.COM – Kecamatan Tanjungsari merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang. Kecamatan yang dulu berstatus Kawedanaan ini memang banyak menyimpan sejarah dan bukti-bukti sejarah yang masih ada sampai sekarang. Selain jalan kereta api (Saur Sepur) atau dalam bahasa Belanda Staatssporwegen ternyata ada juga tempat bersejarah di Tanjungsari yakni lapang pacuan kuda.
Selain di Desa Raharja, ternyata lapangan pacuan kuda yang kental dengan cerita sejarah adalah di Lapangan Pacuan Kuda Desa Gudang Kecamatan Tanjungsari. Tepatnya di depan kantor Koramil Tanjungsari. Konon, lapangan pacuan kuda ini tempat berlatih para inohong Sumedang. Namun, karena masalah sengketa lapangan pacuan kuda ini urung digunakan.
“Tanjungsari itu memiliki dua lapangan kuda lokal dan satu lapangan kuda bertaraf internasional. Sangat sayang sekali Tanjungsari yang memiliki potensi dibidang kuda namun tidak difasilitasi. Dua lapang kuda di Jatisari dan Gudang tidak aktif lagi karena terkendala sengketa. Nah lapangan kuda di Desa Raharja bakal menjadi tempat bagi pecinta kuda,” kata Andri Suryadi pecinta Kuda Asal Tanjungsari, Senin (19/9/2022).
Selain di Desa Gudang, ada lagi lapangan pacuan kuda Desa Jatisari Kecamatan Tanjungsari tepatnya di belakang pasar tradisional Tanjungsari. Namun, lagi-lagi lapangan itu bersengketa hingga muncul berdiri bangunan baru seperti perumahan dan pertokoan.
“Dulu hiburan masyarakat itu adalah menonton balap kuda, siapa yang gak kenal lapangan pacuan kuda Jatisari. Namun, sekarang tinggal kenangan hanya tersisa lintasan dan bangunan bangunan rumah,” ujarnya.
Andri memberi contoh, baru baru ini telah digelar balap kuda di Lapangan Desa Raharja. Namun tidak diimbangi dukungan dari pemerintah setempat. Bahkan, seakan tidak menjadi agenda pemerintah alias digelar oleh swasta.
“Sayang sekali kemarin juga kurang memuaskan acaranya. Karena sistem keuangannya gak jelas. Sehingga hadiah juga saya yang nyumbang,” katanya.
Sejarah Perkudaan Tanjungsari di Pacuan Kuda Tanjungsari
Andri mengajak kepada pemerintah dan pecinta kuda untuk sama sama memajukan perkudaan di Tanjungsari. Karena untuk membawa nama besar Tanjungsari dan sejarah perkudaan Tanjungsari.
Sementara itu, arena pacuan kuda di Desa Raharja, Kecamatan Tanjungsari mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzanul Ulum saat menghadiri Kejuaraan Daerah Berkuda Piala Gubernur Jabar di Pacuan Kuda Cibogo, Desa Raharja, belum lama ini menyebutkan, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan mengupayakan menggunakan APBD 2020 untuk membenahi pacuan kuda tersebut. Namun, karena terhalang Covid 19, sehingga rencana besar itu urung dilakukan.
“Kami juga fokus salah satunya pembinaan atlet berkuda termasuk peningkatan sarana prasarana. Termasuk yang di Raharja ini,” katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Uu, ada beberapa fasilitas di arena tersebut yang harus ditingkatkan. Agar pacuan kuda bisa representatif dan strategis. Seperti akses jalan, ketersediaan sumber air, sarana dan prasarana seperti penginapan untuk atlet dan official, serta tamu dari luar.
Tak kalah penting, istal kuda terpadu, dan sarana penunjang lainnya seperti hotel atau penginapan serta sarana umum seperti mesjid dan toilet.