INISUMEDANG.COM – Sebagai umat muslim, tentunya dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan, maka diwajibkan untuk kita berpuasa. Puasa adalah salah satu dari rukun islam. Artinya puasa ramadhan adalah salah satu tiangnya agama umat muslim. Oleh karena itu setiap muslim diwajibkannya untuk berpuasa selama 1 bulan penuh di setiap tahunnya. Namun tahukah kalian? bahwa jika dilihat dari segi sejarah asal muasal puasa ramadhan tidak langsung diperintahkan begitu saja. Karena sebelumnya puasa tidak langsung diperintahkan yang dimulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Seperti dilansir dari Youtube Belajar Islam, dalam sejarah puasa ramadhan terdapat beberapa langkah, sehingga menjadi suatu tataran syariat yang mengikat bagi umat muslim dan merupakan penghambaan manusia kepada Allah SWT.
Ibadah puasa tidak hanya ibadah yang hanya memerlukan peran fisik saja, tetapi memerlukan kesehatan batin bahkan mampu menyempurnakan batin menjadi hamba yang bertaqwa.
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin jabal, Sejarah puasa ramadan tidak muncul begitu saja.
Dalam riwayatnya sebelum Rasulluloh SAW menerima perintah puasa ramadhan, Rasulluloh SAW telah melakasanakam puasa Asyuro dan puasa 3 hari setiap bulannya.
Secara singkat sejarah puasa ramadan sendiri mulai diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa ramadhan pada 10 syaban 1/5 tahun setelah umat islam hijrah ke madinah dan ketika itu Nabi Muhamad SAW baru saja di perintahkan untuk mengalihkan arah kiblat dari Baitul Maqdis Yerusalem ke Ka’bah Masjidil Haram Mekah Arab Saudi.
Puasa Ramadhan Dimulai, Ketika Melihat atau Menyaksikan Bulan Pada Awal Bulan Tersebut
Dan pada saat itulah puasa ramadan di mulai, ketika melihat atau menyaksikan bulan pada awal bulan tersebut.
Apabila langit dalam keadaan berawan yang mengakibatkan bulan tak dapat di lihat dan di saksikan. Bulan syaban disempurnakan menjadi 30 hari.
Kewajiban puasa Ramadan sebulan penuh baru dimulai pada tahun ke 2 hijriyah.
Sementara menurut Riwayat lain turunnya perintah puasa Ramadan “Rasulullah SAW” bersama sahabat sahabatnya serta kaum muslimin melaksanakan puasa pada setiap tanggal 13,14,15 di bulan bulan Komariah.
Dan selain itu mereka berpuasa pada tanggal 10 muharam sampai datang perintah puasa wajib di bulan Ramadan.
Sejarah puasa Ramadan apa yang melatar belakangi puasa ramadhan itu menjadi ibadah yang harus dilakukan yang khususnya di bulan ramadan.
Sejarah puasa Ramadhan bagi umat muslim memiliki makna yang sangat mendalam. Terutama untuk mempercayai adanya kewajiban berpuasa di bulan Ramadan dan beribadah kepada Allah SWT.
Puasa juga tidak hanya di lakukan pada saat bulan ramadan saja. Namun bagi umat islam melakukan puasa-puasa lain di luar bulan puasa ramadan.
Puasa Ramadhan Sebenarnya Sudah Ada Sejak Sebelum Nabi Muhamad SAW, Tepatnya Sejak Zaman Jahiliyah
Sejarah puasa ramadan sebenarnya sudah ada sejak sebelum Nabi Muhamad SAW, tepatnya sejak zaman Jahiliyah.
“Allah SWT” menyuruh kaum jahiliyah melalukan puasa ramadan dan namun mereka menentangnya. Kemudian pada zaman Nabi Muhamad Saw puasa ramadhan kembali dilakukan lagi atas perintah Allah SWT melalui beberapa proses.
Pada Awalnya puasa ramadhan mulai disyariatkan di tanggal 10 Sya’ban pada tahun ke 2 hijriyah atau 624 Masehi. Hal ini juga bersamaan dengan disyariatkan Sholat Ied, zakat fitrah dan kurban.
Ayat Al-Qur’an tentang puasa ramadan. Sejarah puasa Ramadhan menjadi wajib dilakukan dan juga di jelaskan pada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an.
Di antaranya pada
1.Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 183 yang artinya” hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
- Al Baqarah 184: Memberi keringanan untuk memilih antara puasa atau membayar fidyah karena banyak sahabat yang merasa berat untuk berpuasa;
- Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya “beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan al-quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(Antara yang hak dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari hari yang lain.
Allah mehendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu, dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuknya yang di berikan kepadamu supaya kamu bersyukur.”
- Al Baqarah 187: Menghalalkan melakukan hal yang membatalkan puasa di malam hari. Puasa dilakukan seperti saat ini.