Kisah Nabi Ibrahim Mendapat Wahyu Untuk Sembelih Nabi Ismail, Jadi Awal Mula Ibadah Kurban

Hikmah Yang Terkandung

Sembelihan dari Habil diangkat oleh Allah SWT ke surga dan digembalakan di sana. Kemudian, diturunkan kembali untuk menggantikan Nabi Ismail As.

Kisah penyembelihan Nabi Ismail As mengandung makna dan Hikmah yang sangat dalam. Wajar apabila cerita agung tersebut selalu disampaikan pada saat khotbah Idul Adha karena sangat patut diteladani oleh umat Islam.

Berikut hikmah atau arti yang terkandung dalam kisah perintah Allah ke Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail:

Ini Baca Juga :  Jelang Ramadan, Ini Ilmu dan Amalan yang Dianjurkan Pimpinan Ponpes Asyifa Walmahmudiyyah Sumedang
  1. Kecintaan kepada Allah Harus Melebihi Ego Duniawi

Dari pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia menyembelih Ismail, umat Islam belajar bahwa ego duniawi sama sekali tidak boleh mengungguli kecintaan kepada Allah.

Dalam kisah tersebut, ego duniawi yang dimiliki Nabi Ibrahim yakni kecintaan terhadap anaknya yang sangat berbakti.

Sebagai seorang ayah, hal yang sangat wajar apabila beliau tidak mau kehilangan putra yang begitu soleh dan berakhlak baik.

Jika kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah dikalahkah oleh ego duniawinya, maka kemungkinan beliau akan memohon agar perintah tersebut dibatalkan.

Ini Baca Juga :  Idul Adha 2022 di Depan Mata, Pemkab Bandung Maraton Periksa Hewan Kurban

Namun, Nabi Ibrahim menunjukkan keteladanan yang luar biasa. Beliau sangat memahami bahwa tidak ada yang lebih agung dibandingkan perintah langsung dari Allah dan tidak ada yang kenikmatan yang lebih baik dibandingkan kesempatan untuk mematuhi kewajiban dari Allah.