Meminta Mengencangkan Tali Pengikat
Ia meminta ayahnya untuk mengencangkan tali pengikat agar ketika disembelih, tubuhnya tidak banyak bergerak.
Nabi Ismail As juga meminta ayahnya untuk menggulung pakaian agar darahnya nanti tidak mengotori dan menggerakkan pisau dengan cepat agar tidak terasa begitu sakit.
Nabi Ibrahim As menyadari betapa ikhlas dan tabahnya seorang Ismail As yang umurnya masih belia pada saat itu. Dengan berlinang air mata, beliau memantapkan hati untuk menyembelih anak kesayangannya.
Sebelum mengambil pisau, Nabi Ibrahim As terlebih dahulu mencium Ismail As dengan penuh rasa kasih sayang. Kemudian, beliau menempelkan pisau tajam di leher Ismail As.
Pada saat itu, Allah Swt menunjukkan kebesaran-Nya. Pisau yang tajam sama sekali tidak melukai leher Ismail. Padahal, pisau yang digunakan oleh Nabi Ibrahim sanggup membelah batu yang keras. Beliau terus mengulangi penyembelihan, namun tetap tidak ada bekas di leher Ismail.
Lalu, Allah Swt menurunkan firman-Nya yang termuat dalam Alquran surat As-Saffat ayat 104-108. Allah SWT hanya bermaksud untuk menguji Nabi Ibrahim As kemudian mengganti sembelihan dengan seekor kambing.
Banyak ulama yang berpendapat bahwa kambing tersebut merupakan kurban yang dipersembahkan oleh Habil.