BANDUNG – Sehari pasca teror bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar yang membuat suasana mencekam, kini kawasan Astanaanyar Bandung yang sempat diblokir kepolisian kini sudah mulai kembali normal.
Camat Astanaanyar Syukur Sabar menyebut pihaknya tengah melakukan beberapa upaya dalam memulihkan kondisi masyarakat yang ada di wilayahnya yang sempat mengalami trauma setelah teror bom bunuh diri itu.
“Aparat di kelurahan juga ada yang mengalami trauma. Lewat Kadinkes, kita minta bantuan dokter THT melalui Kepala RSUD Ujungberung karena ada aparat wilayah yang telinganya masih mendengung pascabom kemarin,” ungkap Syukur.
Dia menambahkan, trauma healing juga akan dilakukan untuk menangani trauma yang dialami warga dan karyawan kewilayahan. Sebab serpihan tubuh pelaku dan bom pun terlontar sampai ke halaman kantor kecamatan.
“Insyaallah dari psikolog akan hadir membantu kewilayahan menghilangkan rasa ketakutan atau trauma. Informasi dari Kapolsek, hari ini Polda akan menghadirkan juga tim trauma healing untuk warga masyarakat yang ada di sekitar sini,” tuturnya.
Untuk pelayanan di kewilayahan, lanjut Camat Astanaanyar, sekarang ini berjalan seperti biasa. Namun, lokasinya dipindahkan ke halaman belakang kantor kecamatan.
“Pelayanan tidak kita tutup hari ini. Pelayanan dipindah ke ruangan depan kantor camat dan ruang tunggunya dipindah ke halaman belakang,” paparnya.
Dengan begitu, kata dia, akses masyarakat ke area depan bisa diminimalisasi. Sebab, jalan depan Astanaanyar masih ada beberapa area yang dipasang garis polisi.
“Meski kami pun tidak tahu ini sampai kapan. Ini juga agar tidak terjadi lalu lalang orang di bagian depan yang bersebelahan dengan Polsek,” jelasnya.
Selain itu, Syukur mengatakan salah satu warga yang menjadi korban kini sudah dipulangkan ke rumah. Meski kondisinya masih belum sembuh total.
“Ada satu warga juga yang jadi korban ya. Bu Nur warga RT 02, RW 04. Katanya masih demam, mudah-mudahan bisa cepat pulih. Sudah pulang kemarin sore di rumah,” ujarnya.