Secercah Mekah di Jakarta: Kiswah Ka’bah Memukau Buya Yahya dan Ridwan Kamil

Kiswah Ka'bah
Pertemuan di Graha Begawan Nusantara

Jakarta, 20 Mei 2024 – Suasana tanah suci kini terasa lebih dekat di jantung ibukota. Kain kiswah, penutup Ka’bah yang agung, tak lagi hanya ada di Mekah. Ia kini tersimpan megah di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan, mengundang decak kagum sekaligus renungan mendalam.

Kiswah, yang setiap tahunnya diganti dalam ritual sakral, kini menjadi saksi bisu sejarah dan tradisi Islam. Salah satu kiswah yang telah purna tugas, kini menjadi koleksi berharga di Graha Begawan Nusantara, berkat upaya Arie Triyono, sang pendiri.

Kehadiran kiswah ini tak hanya memukau mata, namun juga menyentuh hati. Buya Yahya, ulama kharismatik, dan Ridwan Kamil, arsitek ternama, menjadi saksi kemegahan kiswah dalam balutan kaca. Lebih dari sekadar kain penutup, bagi Buya Yahya, kiswah adalah simbol kesucian dan keagungan Ka’bah. Jahitan emas berhias kaligrafi Arab menjadi bukti keindahan seni Islam yang tak lekang oleh waktu.

Ridwan Kamil, dengan sudut pandang arsitekturalnya, melihat kiswah sebagai simbol religius yang kuat. Ia bukan sekadar dekorasi, melainkan identitas spiritual Ka’bah yang mempertegas kehadirannya sebagai kiblat umat Islam.

Ini Baca Juga :  Wajib Tahu, Ini Hukum Qurban Kolektif 1 Sapi Untuk 7 Orang

Arie Triyono, sang penggagas, sengaja mengundang Buya Yahya dan Ridwan Kamil untuk mengapresiasi sekaligus memberikan masukan terkait penyimpanan kiswah yang berharga ini. Ia melihat keduanya sebagai sosok yang memiliki kepedulian tinggi terhadap Islam, baik dari sisi keagamaan maupun pengembangan arsitektur bernuansa Islami.

Ridwan Kamil sendiri telah menorehkan karya arsitektur Islami di berbagai penjuru dunia, termasuk Masjid Syaikh Ajlin di Palestina. Kiprahnya ini menjadi alasan Arie Triyono untuk mengajaknya berkolaborasi dalam merawat warisan suci ini.

Bagi Arie Triyono, kiswah adalah pengingat sejarah dan tradisi Islam yang kaya. Setiap pergantian kiswah adalah pengingat akan pentingnya Ka’bah dalam perjalanan agama ini. Lebih dari sekadar kain, kiswah adalah lambang suci yang menghubungkan hati umat dengan Sang Pencipta.

Ini Baca Juga :  Passing Grade CPNS 2023: Persiapan Penting untuk Sukses Seleksi

“Menghormati kiswah adalah menghormati Islam itu sendiri,” ujar Arie Triyono. Setiap jahitan dan serat kain adalah simbol kebersamaan, kesucian, dan kekaguman yang memperkuat ikatan umat dengan ajaran agamanya.

Kiswah di Ka’bah diganti setiap 1 Muharram atas perintah Raja Salman, sementara pencuciannya dilakukan pada 15 Muharram. Kini, secercah Mekah hadir di Jakarta, mengingatkan kita akan keagungan dan keindahan Islam.