INISUMEDANG.COM – Kemunculan macan kumbang atau nama ilmiah Panthera Pardus Melas memang bukan kali pertama muncul ke pemukiman warga.
Sebelum Aksi macan kumbang yang menyerang 3 petani di Desa Tegalmanggung kecamatan Cimanggung, Meong Congkok (bahasa Sunda) itu pernah muncul di Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung.
Bahkan, Meong Congkok juga pernah ditemukan warga Dusun Jambu Aer Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung, pada Mei 2022 lalu. Ukuran dan usianya pun jauh lebih besar daripada yang menyerang warga pekan lalu.
Rafli Hidayat misalnya, dia mengaku warganya pernah melihat macan kumbang berkeliaran di kandang ayam atau gudang makanan ternak di Desa Tanjungwangi Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Bahkan, aksi macan kumbang yang berkeliaran diatas pelapon kandang itu sempat diabadikan warga.
“Kalau tidak salah pada bulan Agustus 2022 lalu, videonya sempat beredar. Dan memang dia mencari mangsa karena diduga tidak ada makanan di habitat nya. Namun, dia tidak menyerang manusia hanya berkeliaran mencari ayam,” ujarnya, Rabu (14/9/2022).
Menurutnya, aksi serupa pun pernah dilihat warga di area konservasi atau penangkaran rusa di Kawasan Masigit Gunung Kareumbi. Namun, lagi-lagi tidak menyerang manusia. Hanya, manusia diam dan bersiaga saja. Begitu pun macan kumbang itu hanya melihat manusia tanpa menyerang dan lewat begitu saja.
“Kalau ketemu di tengah hutan, kita diam saja, gak usah bergerak. Kalau bisa agak jongkok biar tidak terlihat dan ada gerakan. Kalau kitanya tenang, dan tidak menggangu, macan kumbang juga akan berlalu sendirinya,” ujarnya.
Rafli berasumsi, jika aksi macan kumbang di Desa Tegalmanggung kecamatan Cimanggung yang menyerang warga itu diduga sebelumnya mereka terusik atau habitatnya terancam sehingga tidak ada makanan. Sehingga, ketika macan turun gunung dan melihat manusia langsung menyerang seakan menjadi ancaman bagi mereka.
“Dugaan saya, habitat macan kumbang di tengah hutan sudah terancam. Mungkin ada aksi perburuan liar, atau memang habitatnya sudah rusak karena pohonnya ditebang atau kebakaran hutan. Tapi ini baru dugaan ya, bukan fakta,” tegasnya.
Rafli pun berharap, BKSDA turun tangan terkait masalah ini agar keberadaan macan kumbang tidak lekas punah. Begitu pun peran polisi hutan harus dimaksimalkan kalau bisa menggandeng kembali lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) di tiap masing-masing wilayah.
Sebelumnya diberitakan 3 warga Desa Tegalmanggung kecamatan Cimanggung diserang macan Kumbang pada Rabu (07/9/2022) sekitar pukul 14.00 Wib tepatnya di Sungai Cihanjawar Dusun Tegalsaeutik RT 02 RW 10 Desa Tegalmanggung Kec. Cimanggung Kab. Sumedang.
Diketahui, 3 warga itu diserang saat sedang bekerja di kebun. Tiba-tiba macan kumbang keluar dari semak-semak dan menyerang warga.
Kapolsek Cimanggung Kompol Herdis Hardiman membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, indentitas korban yakni Adi alamat Dusun Tegalsaeutik RT 02 RW 10 Desa Tegalmanggung Kec. Cimanggung. Korban kedua Udes warga Dusun Situhiang RT 04 RW 08 Desa Tegalmanggung Kecamatan Cimanggung, dan korban ketiga Adin warga Dusun Tegalsaeutik RT 03 RW 10 Desa Tegalmanggung Kec. Cimanggung.