Sasakala Gunung Geulis Jatinangor, Dari Putri Geulis Sampai Patilasan Tentara Kerajaan Sumedang

Gunung Geulis
IMAN NURMAN - MAKAM PUTRI GEULIS: Inilah makam putri Geulis yang disebut sebut sebagai penguasa Gunung Geulis pada zaman dulu. Tempat ini pun dipercaya sebagai patilasan (Makom) tentara kerajaan Sumedang Larang yang sembunyi dari kejaran Tentara Cirebon.

INISUMEDANG.COM – Berbicara masalah mistis dan misteri rupanya tidak akan hilang ditelan zaman. Meski zaman sudah serba canggih dan teknologi, namun kisah kisah mistik dan diluar nalar rupanya menjadi hal yang menarik untuk disimak. Seperti cerita atau Sasakala Gunung Geulis Jatinangor. Seperti apakah kisahnya, Berikut ulasannya.

Gunung Geulis merupakan sebuah gunung kecil yang berada di wilayah barat Kabupaten Sumedang. Tepatnya berlokasi di tapal batas tiga kecamatan yaitu Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Tanjungsari. Gunung ini memiliki puncak dengan ketinggian sekitar 1.281 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dengan ketinggian yang tidak terlalu tinggi, Gunung Geulis tidak terlalu terkenal bagi orang di luar sekitar Gunung Geulis. Sehingga yang mendakinyapun biasanya terbatas bagi orang sekitar saja seperti orang Jatinangor atau Tanjungsari saja. Kebanyakan yang sengaja mendaki ke gunung ini adalah yang sedang melaksanakan studi di wilayah Jatinangor, baik mahasiswa ataupun siswa sekolah.

Walau tidak terlalu tinggi, dari puncak Gunung Geulis bisa melihat indahnya pemandangan alam seperti di saat matahari terbit di ufuk timur atau ketika matahari tenggelam di arah barat. Begitu juga dengan pemandangan alam di bawah Gunung, hamparan pesawahan bercampur dengan pemukiman dan jalan-jalan. Wilayah Jatinangor juga terlihat jelas dari puncak Gunung Geulis.

Di puncak terdapat lahan yang datar dan cukup luas. Di sini terdapat dua buah pohon beringin besar. Juga terdapat beberapa makam yang dinaungi oleh saung-saung atau bangunan. Salah satu bangunan dan makam berada di bawah pohon besar yang menjadi ciri khas Gunung Geulis.

Ini Baca Juga :  Sosok "Budak Angon' Disebut Cikal Bakal Sumedang Gemah Ripah Loh Jinawi

Terdapat Makam Seorang Istri Penguasa

Berkaitan dengan makam ini banyak versi cerita yang berbeda-beda. Salah satu versinya adalah makam ini merupakan makam seorang istri dari penguasa (semacam raja) di wilayah Jatinangor di jaman dahulu. Istri tersebut sangat terkenal kecantikannya, sehingga orang-orang menjulukinya dengan sebutan “Putri Geulis”. Meski nama yang sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. Suatu ketika Putri Geulis tersebut meninggal dunia akibat terserang penyakit. Sebagai tanda cinta kepada sang istri, penguasa tersebut menguburkan jasad istrinya di puncak gunung. Dan akhirnya, dikenal dengan nama Gunung Geulis.

Tidak mengherankan jika makam di puncak Gunung Geulis seringkali didatangi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan jodoh. Biasanya makam ini diziarahi pada malam syuro atau bulan maulid.

Versi Lain

Diceritakan, pada jaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang sudah cukup lama hidup berumah tangga, namun belum juga dikaruniai anak. Siang malam, sang suami tak kunjung henti memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sampai akhirnya, pada suatu malam ia mendapat petunjuk dari Yang Maha Kuasa melalui sebuah mimpi. Dia harus pergi ke sebuah gunung yang berada di sebelah timur dari desanya. Ia harus bertapa di lereng gunung tersebut.

Ini Baca Juga :  Jelang Idul Adha, Harga Cabe Masih Pedas di Pasar Parakanmuncang Sumedang

Pada paginya, ketika terbangun dari tidurnya, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya. Usai suaminya menceritakan mimpinya, sang istri menghela nafas, tersenyum dan menganjurkan agar suaminya segera melaksanakan petunjuk yang datang melalui mimpi tersebut. Maka, berangkatlah sang suami mencari gunung yang akan dijadikan sebagai tempat untuk bertapa.

Setelah menemukan gunung yang dimaksud, sesuai dengan petunjuk dalam mimpinya, ia mulai bertapa yang harus dijalaninya selama empat puluh hari empat puluh malam.

Pada malam terakhir, ia didatangi oleh seorang putri yang sangat cantik. Putri itu tak lain adalah mahluk gaib penunggu gunung tersebut. Melihat putri yang sangat cantik jelita, ia jatuh hati, dan lupa akan niatnya semula. Akhirnya, ia menikah dengan putri itu, putri yang sebenarnya adalah penjelmaan dari seekor ular besar.

Dua Makam Di Puncak Dipercaya Sebagai Penguasa Gunung Geulis

Mendengar kabar suaminya telah menikah dengan mahluk dedemit, sang istri dibantu warga kemudian mendatangi tempat pertapaan suaminya di puncak gunung geulis. Sebelum naik ke atas puncak, istrinya mengikat kuda di bawah kaki gunung geulis yang Sekarang disebut Cikuda.

Pertarungan hebat pun terjadi antara istri dan putri jelmaan ular tersebut. Yang akhirnya dimenangkan oleh istri dari suami tersebut. Bahkan, suaminya pun tewas ditangan istri Nya karena kalah di pertempuran. Hingga kini, ada dua makam diatas puncak yang dipercaya warga sekitar sebagai penguasa Gunung Geulis.

Ini Baca Juga :  Uji Publik KIP, Sumedang Targetkan Raih Kategori Informatif

Versi yang lainnya.

Konon, ketika zaman peperangan antara kerajaan Sumedang Larang dengan Cirebon yang waktu itu tersulut karena istri Raja Cirebon bernama Ratu Harisbaya yang diceritakan dibawa kabur oleh Prabu Geusan Ulun, raja Sumedang.

Ratu Harisbaya merupakan istri kedua Panembahan Ratu I, penguasa Cirebon yang bertakhta pada 1570-1649 M. Pada tahun 1585 masehi, Geusun Ulun seorang Raja dari Kerajaan Sumedang Larang bersama senopatihnya Jayaperkasa membawa lari Ratu Harisbaya dari istana Kerajaan Cirebon ke Sumedang.

Dalam peperangan itu, tentara kerajaan Sumedang kocar kacir karena kalah jumlah. Bahkan sebagian tentara Sumedang ada yang sampai lari ke puncak Gunung Geulis Jatinangor. Hingga tentara kerajaan Cirebon pun tak bisa mengejarnya, namun tentara Cirebon sumpah serapah.

“Barang siapa orang Sumedang yang menanam tanaman di sana, tidak akan tumbuh subur. Dan terbukti, sampai saat ini Gunung Geulis tidak terdapat pohon pohon besar layaknya Gunung (hutan) pada umumnya. Sehingga disebutlah gunung geulis (gunung cantik parasnya /tidak ada pepohonan).

Bagi yang mau mendaki Gunung Geulis, disarankan untuk membawa perbekalan terutama air. Karena di puncak Gunung Geulis susah mendapatkan air. Jalur yang biasa dilalui untuk mendaki gunung ini adalah melewati wilayah Jatiroke tepatnya melalui jalan di sebelah SD Negeri Sinarjati. Jika dari Jatinangor ke arah Sumedang, kemudian belok ke kanan di pangkalan Ojeg Jatiroke.
(*/berbagai sumber)