Berita  

Sampai di Sumedang, Keluarga yang Viral Jalan Kaki dari Banyuwangi, Pilih Kembali ke Tangerang

Foto: Kades Pakualam Sopian Iskandar (kiri) dan Hendra Ciho (kanan) saat menyambut keluarga Sutisna.

SUMEDANG – Viral karena berjalan kaki dari Banyuwangi, kini Sutisna dan keluarganya telah sampai di Sumedang, Jumat 10 Januari 2025.

Tiba di Sumedang, Sutisna langsung disambut oleh Hendra Nugraha Diatmadja atau yang akrab disapa Hendra Ciho seorang pengusaha muda ternama asal Sumedang dan dibawa ke RM Bandung kediaman Ibunda dari Hendra Ciho.

Tak hanya itu, Wakil Bupati Sumedang terpilih M Fajar Aldila dan Kepala Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja Sopian Iskandar berkesempatan menemui Sutisna dan keluarganya.

Pada kesempatan itu, Fajar Aldila yang diketahui turut membantu kepulangan Sutisna ke Sumedang menawarkan pekerjaan dan meminta Sutisna serta keluarga menetap di Sumedang.

Tawaran serupa juga disampaikan oleh Hendra Ciho dan Kades Pakualam Sopian Iskandar. Namun, Sutisna tetap ingin kembali ke Tangerang untuk mencari pekerjaan.

“Sebetulnya saya sudah berjanji untuk memberikan gerobak dan modal usaha. Namun, pa Sutisna mengaku tidak memiliki pengalaman untuk berusaha. Sehingga pada akhirnya pak Sutisna meminta untuk dicarikan pekerjaan saja,” kata Hendra Ciho.

Ini Baca Juga :  Merinding! Begini Cerita Perempuan Asal Situraja Sumedang yang Mengaku Pernah Dilecehkan Jin

“Selain akan diberikan gerobak untuk modal usaha, pak Sutisna juga ditawari tinggal di Desa Pakualam dan akan dibuatkan rumah oleh Pak Kuwu. Tapi lagi-lagi yang bersangkutan menolak dengan alasan ingin pergi ke Tangerang saja,” kata Hendra Ciho.

Karena yang bersangkutan tetap ingin pergi ke Tangerang, Hendra Ciho menyampaikan, bila ia akan memberikan modal usaha ataupun modal untuk bertahan hidup di Tangerang.

“Jadi karena yang bersangkutan tetap menolak tinggal di Sumedang. Maka, saya juga nanti akan memberikan modal usaha ataupun kebutuhan untuk bertahan hidup di Tangerang,” tandasnya.

Sementara itu, Kades Pakualam Sopian Iskandar mengaku bila ia mengetahui persis bila Sutisna ini lahir di Dusun Desa Cipaku (Salah satu Desa yang tenggelam akibat Waduk Jatigede).

“Jadi pasca penggenangan Waduk Jatigede pada tahun 2015 lalu, saya tidak tahu yang bersangkutan pindah kemana. Dan baru diketahui setelah viral di media sosial (Medsos). Karena satu leluhur, maka saya mencoba menghubungi beberapa pihak agar Sutisna di bawa ke Desa Pakulam dan saya berjanji akan dibangunkan rumah tinggal,” ungkap Sopian.

Ini Baca Juga :  IPDN Kampus Jatinangor Sumedang Serahkan 46 Sapi dan 36 Ekor Kambing untuk Kurban

Niatnya ingin membangunkan rumah, lanjut Sopian, karena ia, merasa iba dan tidak ingin Sutisna terlantar.

“Saya bukan orang kaya, tapi saya juga tidak mau melihat Sutisna yang masih satu leluhurnya itu hidup terlantar. Jadi tadinya saya berencana akan membangun rumah dengan memanfaatkan tanah-tanah hak guna pakai seperti tanah kas desa,” ucapnya.

“Tapi, setelah tadi ditanyakan langsung, yang bersangkutan mengaku malu dan tetap ingin pergi ke Tangerang. Bahkan, tadi ditawari kerja sama pa Wabup (M. Fajar Aldila) yang bersangkutan tetap ingin ke Tangerang,” ungkapnya.

Sopian berharap, Sutisna untuk mengurungkan niatnya kembali dengan ke Tangerang dan mau menetap di Desa Pakualam. Karena dikawatirkan akan terlantar lagi di Tangerang.

Ini Baca Juga :  Kasubdit PAM Obvit Polda Jabar Lakukan Assesment ke Janspark Sumedang

“Pa Sutisna ini ke Tangerang juga belum jelas mau kemana, tempat tinggal juga tidak ada, begitu juga pekerjaan. Jadi saya tadi sudah memohon untuk memikirkan kembali niatnya ke Tangerang,” tandasnya.

Pantauan Inisumedang di lokasi, karena keluarga Sutisna tetap bersikukuh ingin pergi ke Tangerang. Akhirnya Wakil Bupati Sumedang terpilih M. Fajar Aldila, Hendra Ciho dan Kades Pakualam Sopian Iskandar tampak memberikan bekal kepada keluarga Sutisna untuk bertahan hidup di Tangerang.

Sebagai informasi, keluarga Sutisna ini viral di TikTok, berkat video yang diunggah oleh akun @purnomobelajarbaik_ pada Rabu 8 Januari 2025.

Dalam video tersebut menampilkan satu keluarga asal Dusun Sandang RT 01 RW 05 Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, yang berjalan kaki dari Banyuwangi menuju Sumedang.

Mereka telah berjalan selama tiga minggu dan baru sampai di Kabupaten Lamongan karena tidak memiliki ongkos untuk naik bus.