Berita  

Retribusi Daerah Merosot, Ini yang Harus Dilakukan Pemkab Sumedang Menurut Versi PHRI

Retribusi Daerah
Ketua DPC PHRI Sumedang H. Nana Mulyana (kiri) saat berfoto bersama dengan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan (tengah). (Istimewa)

INISUMEDANG.COM – Pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Sumedang semakin merosot. Hal ini karena belum optimalnya pengelolaan pajak dan retribusi pajak daerah. Hal itu berdampak pada Ketergantungan pembiayaan daerah kepada pemerintah pusat.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan didampingi pada acara Focus Group Discussion tahap 3 Penyusunan Naskah Akademik Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Rabu (7/12/2022).

“Kontribusi PAD kabupaten Sumedang tahun 2022 masih sangat kecil. Ini yang menyebabkan kita ketergantungan pembiayaan daerah kepada pemerintah pusat. Oleh sebab itu PAD daerah harus dioptimalkan. Optimalisasi PAD dapat dioptimalkan seperti pajak retribusi daerah,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Jualan di Zona Merah, Belasan PKL di Bandung Diseret ke Pengadilan

Sementara itu, menanggapi permasalahan ini, Ketua BPC PHRI Sumedang, H. Nana Mulyana mengatakan harus ada 3 terobosan baru untuk meningkatkan PAD Kabupaten Sumedang dari pajak daerah dan retribusi daerah. Pertama diberikan reward bagi wajib pajak, kedua badan promosi daerah, dan ketiga memasang billboard tempat wisata dan restoran di akses pintu tol Cisumdawu.

Upaya Yang Belum Terlaksana

“Upaya yang mungkin hari ini belum terlaksana adalah bagaimana memberikan benefit kepada wajib pajak. Contohnya di hotel dan restoran seandainya bapenda membuat satu program contohnya aja bagi wajib pajak yang sudah makan di salah satu restoran kemudian bonnya itu kemudian ditulis nama dan nomor KTP dan dimasukkan ke dalam kotak yang sudah disiapkan oleh bapenda. Kemudian diundi dan hadiahnya bisa rumah, motor, mobil atau apapun cara itu menurut saya ini akan meningkatkan PAD dari sektor restoran,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Di Perayaan HUT ke-78 RI, BPBD Sumedang Ingatkan Warga Berhati-hati di Musim Kemarau

Kedua, jika pendapatan yang ingin tercapai meningkat maka harus berbanding lurus dengan pemberian insentif kepada pelaku usaha dalam bentuk program. Contohnya kita sudah mempunyai badan promosi daerah yang sampai saat ini kan dananya juga tidak ada. Sehingga para pelaku usaha kesulitan untuk berpromosi.

“Ketiga menjelang dibukanya Tol Cisumdawu seksi 2 dan 3, kami berharap bahwa di jalan tol itu kita pasang Billboard. Billboard diserahkan kepada Hotel ataupun destinasi untuk memasang Billboard itu secara gratis. Jadi Bapenda tidak menarik pajak kemudian di satu sisi promosi Sumedang akan meningkat tanpa membebani APBD. Kenapa karena billboardnya itu sendiri diserahkan kepada para pelaku usaha. Sehingga orang yang lewat ke Sumedang itu dia akan terinformasikan mengenai tempat wisata, hotel dan restoran dan apapun mengenai Sumedang. Jadi saya pikir tiga saja mudah-mudahan ini menjadi solusi untuk peningkatan PAD di tahun yang akan datang,” tandasnya.