INISUMEDANG.COM – Rentan tertular Covid-19, sejumlah orang penderita HIV-AIDS (ODHA) dan pasien Hemodialisa (HD) atau pasien cuci darah di Sumedang mulai menjalani vaksinasi.
Direktur RSUD Sumedang Dr,dr, H, Aceng Sholahudin Ahmad, M.Kes mengatakan, orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan HD termasuk ke dalam salah satu kelompok yang rentan tertular Covid-19.
Untuk itu, selain pelayanan publik dan masyarakat umum, ODHA dan pasien cuci darah sangat penting disuntik vaksin Covid-19.
“Proses vaksinasi bagi ODHA dan pasien HD butuh evaluasi ketat dalam menentukan seberapa besar manfaat dan risiko dari pemberian vaksin sebelum diberikan. Untuk itu, kami perlu screening yang ketat sebelum mereka (ODHA dan pasien HD) menjalani vaksinasi Covid-19,” kata Aceng, Senin (27/9/2021) kemarin.
Untuk tahap pertama, sambung Aceng, vaksinasi bagi ODHA telah dilakukan terhadap 40 orang yang dilakukan pada bulan Agustus lalu.
Kemudian pada hari ini, dilakukan vaksinasi tahap kedua dengan dengan sasaran 23 orang.
“Alhamdulillah, Semua pasien ODHA yang divaksin pulang tanpa keluhan, atau tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Rencananya untuk tahap ketiga vaksinasi bagi ODH, akan dilakukan besok dengan sasaran 25 orang,” kata Aceng.
Selain terhadap ODHA, kata Aceng, pada hari ini juga dilaksanakan vaksinasi terhadap pasien cuci darah dengan sasaran 19 orang. Dan vaksinasi ini dilakukan saat pasien melakukan cuci darah
“Untuk HD sasarannya sebanyak 60 orang. Untuk sasaran pertama yang 19 orang sudah menjalani vaksinasi dan pulang tanpa keluhan. Dan untuk Vaksinasi disesuaikan dengan jadwal HD (Cuci darahnya) masing-masing. Hal ini untuk meringankan biaya akomodasi bagi pasien,” tutur Aceng.
Aceng menambahkan, kedepan RSUD Sumedang, berencana akan merealisasikan peraturan layaknya masuk ke Mall. Yaitu bagi masyarakat yang mau menjenguk ataupun besuk terhadap pasien yang dirawat harus memperlihatkan bukti sudah divaksin.
“Kedepannya, kami berharap tatkala menengok atau besuk pasien ke RSUD Sumedang, masyarakat harus memperlihatkan bukti sudah divaksin. Hal itu dilakukan, untuk memutus dan mencegah mata rantai penyebaran,” ucapnya.