Berita  

Rehabilitasi Dadakan Ganggu Belajar Siswa SDN Parakanmuncang 2 Cimanggung

Foto: Rehabilitasi SDN Parakanmuncang 2

SUMEDANG, 1 November 2024- Kegembiraan akan adanya rehabilitasi di SDN Parakanmuncang 2 berubah menjadi kekesalan. Pasalnya, proyek tersebut dilakukan secara mendadak tanpa koordinasi dengan pihak sekolah dan komite, sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar siswa selama tiga hari terakhir.

Ujang Rahmat, perwakilan komite sekolah, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu, baik ke orang tua maupun ke komite sekolah.

“Bayangkan, anak-anak usia sekolah dasar harus belajar di tengah debu dan suara bising alat berat. Kondisi ini tentu sangat mengganggu konsentrasi mereka dan berpotensi menghambat proses belajar mengajar. Ini sekolah, bukan proyek bangunan biasa,’ tegasnya.

Akibat pembongkaran mendadak ini, siswa terpaksa belajar di ruangan seadanya yang tidak layak. Pihak pelaksana proyek belum memberikan tanggapan resmi terkait teguran ini. Namun, Ujang berharap agar ke depannya ada perbaikan dalam prosedur komunikasi dan koordinasi, sehingga proyek rehabilitasi tidak lagi mengorbankan kepentingan siswa.

Ini Baca Juga :  Mengenal Sersan Sujidin Babinsa Cigendel yang Dikenal Sebagai Penunggu Cadas Pangeran Sumedang

Kondisi ini, lanjut Ujang, tentu tidak hanya mengganggu proses belajar mengajar tetapi juga mempengaruhi kenyamanan dan keamanan para siswa di sekolah. Gedung yang berfungsi sebagai ruang kelas bagi para siswa kini menjadi tidak layak pakai karena telah dibongkar tanpa perencanaan matang bersama komite. 

“Para siswa terpaksa belajar dengan kondisi ruang kelas yang kurang ideal, karena pihak pelaksana tidak mempertimbangkan dampak ini sejak awal,” imbuhnya.

Menurutnya, pihak pelaksana seharusnya menjalin komunikasi intensif dengan pihak sekolah untuk menentukan langkah-langkah pengerjaan yang tepat. 

Ini Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Sumedang Hari Ini, Sabtu 22 Juli 2023

Ia menambahkan, jika komunikasi lebih baik, maka solusi seperti penyesuaian jadwal belajar atau penempatan sementara dapat dibahas lebih awal. “Sebagai komite sekolah, kami bertanggung jawab memastikan anak-anak dapat belajar dengan nyaman dan aman, bukan tiba-tiba terjebak dalam situasi yang mengganggu konsentrasi mereka,” kata Ujang.

Setelah tiga hari pembongkaran berlangsung, Ujang akhirnya bertemu dengan pihak pelaksana proyek untuk membahas persoalan yang ada. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan langsung semua keberatan dan kekhawatirannya terkait prosedur yang dianggap tidak memadai.

Ini Baca Juga :  Dibuka Tanpa Mahar, Tiga Kandidat Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di DPD PAN Sumedang

“Saya baru ketemu setelah bangunan sekolah dibongkar tiga hari,” ungkapnya.

Meski demikian, Ujang menyebutkan bahwa ia dan komite sekolah tetap mendukung pelaksanaan rehabilitasi, dengan catatan agar pihak pelaksana lebih mengutamakan transparansi dan komunikasi.

“Rehabilitasi bangunan sekolah memang diperlukan, tetapi harus ada kesepahaman dengan semua pihak, terutama komite dan guru yang langsung terlibat dalam kegiatan belajar mengajar,” tandasnya.

Sampai berita ini dibuat, pihak pelaksana proyek belum memberikan tanggapan resmi mengenai teguran ini. Diharapkan, ke depannya ada perbaikan dalam prosedur komunikasi dan koordinasi antara pelaksana proyek dan sekolah, agar program rehabilitasi dapat berjalan tanpa mengganggu aktivitas belajar siswa.