Berita  

Rangkaian Dies Natalis, IPDN Gelar Khitanan Massal dan Stadium General

Dies Natalis IPDN ke 67

INISUMEDANG.COM – Dalam rangkaian dies natalis IPDN ke 67, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menggelar khitanan massal secara gratis bagi 51 anak di wilayah kecamatan Jatinangor dan sekitarnya, Rabu 8 Maret 2023 di Poliklinik IPDN Jalan Ir Soekarno Jatinangor.

Tak hanya khitanan massal, IPDN juga menggelar stadium general dengan mengundang Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Maluku yang diwakili oleh Kepala Bappeda Provinsi Maluku serta Walikota Bukittinggi. Stadium general ini dilaksanakan secara luring di Kampus IPDN Jatinangor dan diikuti secara daring oleh praja di seluruh kampus daerah.

“Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut dies natalis IPDN ke-67 yang akan digelar pada 17 Maret 2023,” ujar Rektor IPDN, Dr. Hadi Prabowo, M.M.

Rektor IPDN mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran didalam penerapan teori dan praktek kepada Praja. Seorang Praja dituntut mampu memiliki basic kepamongprajaan dengan memperkuat disiplin ilmu pemerintahan baik yang bersifat teoritis maupun empiris.

Ini Baca Juga :  Lupa Matikan Tungku, 2 Rumah di Tanjungsari Sumedang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

“Kami menghadirkan para pelaksana dan pembuat kebijakan sehingga praja akan memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam menghadapi permasalahan publik di daerah.” ujarnya.

Menurut Hadi, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Maluku serta Kota Bukittinggi merupakan contoh daerah yang mampu mengatasi permasalahan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan sangat baik. Sebagai contoh, saat ini pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat mencapai 5,01% dengan tingkat kemiskinan 6,73% dan tingkat pengangguran terbuka 4,86%.

Meskipun saat ini kasus stunting terhitung tinggi yaitu di angka 29,8% namun dapat diatasi dengan upaya peningkatan status desa tertinggal menjadi desa mandiri. Dengan meningkatnya jumlah desa mandiri, maka diharapkan kasus stunting dapat berkurang.

Pembicara dalam stadium general itu, H. Sutarmidji, SH menyampaikan pesan bagi Praja IPDN untuk tidak melakukan manipulasi data karena data mengenai suatu daerah akan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Tidak hanya itu, H. Sutarmidji, SH juga berpesan kepada Praja yang hadir secara luring maupun daring mengenai empat hal untuk mencapai kesuksesan yaitu kejujuran, disiplin, dukungan orang terdekat dan skill atau kompetensi.

Ini Baca Juga :  Jadi Kapolrestabes Bandung Baru, Ini Komitmen Budi Sartono

Berbeda dengan Kalimantan Barat, Provinsi Maluku memiliki permasalahan dan strategi penyelesaian masalah yang cukup unik. Meskipun secara geografis Maluku hanya memiliki kurang dari 5% wilayah darat, Pemerintah Provinsi maluku mampu memaksimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terbilang tinggi yaitu sebesar 5,73%.

“Dua strategi yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku untuk mengatasi berbagai masalah publik dengan sumber daya yang terbatas yaitu dengan melakukan sinergitas baik dengan lembaga pemerintahan di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/Kota dan mengalokasikan dana di sektor basis dan non basis,” ujar pembicara lain, Dr. Anton A. Lailossa, S.T., M.Si.

Ini Baca Juga :  Curi Motor Sedang Terparkir, Pria Berusia 50 Tahun di Cimanggung Sumedang Diamankan Polisi

Pemerintah Provinsi Maluku juga memaksimalkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk melakukan ekspor rempah, hasil perikanan dan memaksimalkan sektor pariwisata.

Sementara itu, Kota Bukittinggi pun memiliki kebijakan tersendiri dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi. “Kami membuat kebijakan Tabungan Utsman, yaitu program pinjaman bagi para pelaku UMKM tanpa bunga dan tanpa agunan. Hal ini terbukti mampu memberikan stimulus bagi mereka (pelaku UMKM) sehingga ekonomi tetap terjaga” tutur Erman.

Walikota Bukittinggi terbilang sukses dalam menghadapi permasalahan stunting dengan turunnya angka stunting secara signifikan yang sebelumnya pada tahun 2021 mencapai 19% menjadi 16,8% pada tahun 2022.

Pelaksanaan diskusi berjalan dinamis, Praja antusias memberikan berbagai pertanyaan terutama berkaitan dengan strategi pengambilan kebijakan dalam menghadapi stunting dan permasalahan ekonomi seperti inflasi dan pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi.