INISUMEDANG.COM – Warga di Desa Pawenang Kecamatan Jatinunggal mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi jenis phoska belakangan ini.
Akibatnya, para petani terpaksa harus membeli pupuk non subsidi yang selisih harganya cukup tinggi. Bahkan hampir dua kali lipat.
“Sudah sejak bulan November hingga saat ini pupuk bersubsidi jenis phoska tidak ada dipasaran. Jadi bukan langka memang tidak ada di Sumedang,” kata Sridiyanto Wijaya, Jumat 31 Desember 2021.
Lebih lanjut Sridiyanto mengatakan, dirinya sudah mencari kemana-mana di wilayah Sumedang, namun tetap tidak ada.
“Bukan hanya di Jatinunggal saja, karena menurut informasi dari pemilik grosir hampir semua wilayah di Sumedang tidak ada pupuk bersubsidi jenis phoska,” ujar pria yang akrab dipanggil Yanto ini.
Dampak tidak adanya pupuk tersebut, sambung Yanto, banyak petani yang harus membeli pupuk phoska harus mencari ke luar Sumedang.
“Tadi sempat bertemu di Sawah dan bertanya ke salah seorang anggota DPRD Kabupaten Sumedang Aep Tirtamaya
yang kebetulan sama-sama bertani. Dirinya juga membeli pupuk jenis phoska itu harus ke Malambong Garut,” ucapnya.
Diakui Yanto, untuk pupuk bersubsidi jenis lainnya seperti Urea memang ada. Namun, untuk keperluan bertani tidak hanya pupuk urea saja, tapi memerlukan pupuk lainnya.
“Dalam memupuk kami biasanya mengoplos pupuk urea dengan Phoska. Nah saat ini untuk phoska tidak ada, dan terpaksa kami harus mencari keluar daerah. Jadi percuma saja punya kartu tani kalau pupuknya tidak ada,” tegas Yanto.
Langkanya pupuk jenis phoska ini, diakui juga oleh Camat Jatinunggal Agus Beni.
“Iya, menurut Informasi ti UPTD pertanian terkait kelangkaan pupuk bersubsidi, infonya untuk urea masih ada walau stok terbatas. Sementara untuk NPK dan yang lainnya stok sudah tidam ada, dan masih menunggu pasokan 2022 nanti,” ujarnya.
