INISUMEDANG.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya menghadapi peralihan musim dari kemarau ke hujan.
“Puncak musim hujan berdasarkan perkiraan dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi pada bulan November, Desember hingga Januari 2022 nanti,” kata Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Dadang Sundara SP, saat dikonfirmasi disela kegiatan aksi bersih-bersih sampah sungai, di Irigasi Burujul Islamik center Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat (15/10/2021) pagi.
Menghadapi puncak musim hujan tersebut, sambung Dadang, masyarakat diimbau untuk bersiaga dan melakukan pencegahan dini, terutama masyarakat yang berada di titik rawan pergerakan tanah dan longsor, serta banjir.
“Masyarakat diharapkan dapat melakukan pemantauan debit air diarea rawan banjir dan rawan longsor dengan harapan dapat antisipasi terjadinya bencana. Kemudian juga membersihkan sampah yang ada di sungai untuk mengurangi resiko terjadinya banjir,” ucapnya.
Lebih lanjut Dadang mengatakan, BPBD Sumedang terus melakukan koordinasi dengan lembaga dan institusi terkait untuk bersama-sama menyiapkan diri untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antispasi terhadap berbagai kemungkinan kejadian memasuki musim penghujan. Diantaranya menyiapkan SDM dan menyiapkan peralatan pendukung kesiapsiagaan antisipasi bencana. Serta melakukan pendataan berbagai wilayah yang berpotensi bencana.
“Antisipasi tentunya harus disiapkan. Namun, saya berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Masih kata Dadang, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi.
Terlebih secara topografi, wilayah Kabupaten Sumedang merupakan wilayah berbukit dan pegunungan, sehingga sangat berpotensi terjadinya pergerakan tanah dan longsor saat hujan deras.
Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), 26 Kecamatan di Kabupaten Sumedang rawan pergerakan tanah.
Adapun untuk potensi bencana banjir di wilayah Kabupaten Sumedang, data yang dimiliki BPBD mencapai 14 titik yang tersebar di beberapa wilayah. Untuk 14 wilayah tersebut meliputi, Kecamatan Jatinangor 5 titik, Cimanggung 4 titik, Ujungjaya 1 titik, Jatigede 1 titik, Tomo 1 titik, Pamulihan 1 titik dan Kecamatan Surian 1 titik.
Selain itu, kejadian-kejadian bencana yang belakangan ini yang tercatat oleh Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dikarenakan oleh tingginya curah hujan di Kabupaten Sumedang.
“Berdasarkan data tersebut, kesiapsiagaan dalam menghadapi curah hujan yang tinggi menjadi hal yang paling penting untuk pengurangan risiko bencana,” ujar Dadang.