BANDUNG, 24 Maret 2025 – Jajaran Polresta Bandung memprediksi jika puncak arus mudik di jalur selatan Jawa Barat mulai dari kawasan Cileunyi hingga Nagreg akan terjadi pada 28 Maret dan 30 Maret 2025 nanti.
Kabag Ops Polresta Bandung Kompol Sungkowo menyebut menghadapi puncak arus mudik jajarannya telah melakukan analisis daerah rawan bencana serta langkah antisipasi gangguan keamanan.
“Kami akan meningkatkan imbauan kepada masyarakat agar mudik berjalan aman dan nyaman. Selain itu, pendekatan kepada tokoh agama juga perlu dilakukan guna mencegah potensi gangguan,” ungkapnya.
Sungkowo telah meminta jajarannya untuk memberikan pelayanan yang ramah dan responsif selama pengamanan mudik lebaran 2025. Memberikan edukasi dan imbauan ke pengemudi istirahat sejenak.
“Kita harus menampilkan sosok petugas yang humanis, siaga pada titik-titik rawan kecelakaan. Lalu melakukan pengecekan kesehatan pengemudi, kondisi kendaraan, kesiapan rambu-rambu,” ujar Sungkowo.
Selain itu, kata dia, seluruh pelaksanaan tugas di lapangan juga harus disertai strategi komunikasi publik baik agar pemudik paham informasi terkait layanan kepolisian dan soal rekayasa lalu lintas.
“Layanan 110 akan dioptimalkan sebagai hotline pelayanan, pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan pada jalur mudik,” tutur Mantan Kapolsek Baleendah.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel pengamanan dari TNI-Polri, PP, Dishub, Dinkes, dan Mitra kamtibmas yang berpartisipasi dalam mendukung operasi ini,” kata Sungkowo.
Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya memaparkan berbagai strategi dalam menangani kepadatan arus lalu lintas. Jalur Nagreg, Cileunyi, dan Soreang menjadi titik krusial yang jadi perhatian khusus.
“Kami telah memetakan lokasi trouble spot dan black spot di wilayah Polresta Bandung serta menyiapkan tim urai kemacetan (di lapangan),” ungkap Perwira menengah Polri tingkat Pertama itu menegaskan.