Puluhan Remaja Milenial di Sumedang Ikuti Sekolah Kader Pengawas Partisipatif

Bawaslu Kabupaten Sumedang Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif pada Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024

INISUMEDANG.COM – Sebanyak 50 remaja milenial di Kabupaten Sumedang mengikuti Sosialisasi Pengawasan Partisipatif pada Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Hotel Scarlet Skyland City Jatinangor, Jumat 11-12 November 2022 yang digelar Bawaslu Kabupaten Sumedang.

Lili Rusli selaku Koordinator Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas pada Bawaslu Sumedang mengatakan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) adalah gerakan bersama antara Bawaslu dengan masyarakat untuk menciptakan proses Pemilu yang berintegritas. Di satu sisi, Bawaslu menyediakan layanan pendidikan, di sisi masyarakat, pemilih berinisiatif untuk turut berpartisipasi mengawasi penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak.

“Ya SKPP ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengawasan bagi kader-kader pengawas milenial dan pemantau Pemilu serta sarana berbagi pengetahuan dan keterampilan tentang partisipasi masyarakat. Bagaimana kebutuhan Bawaslu pada sisi pengawasan partisipatif, karena kita dari segi SDM sangat terbatas. Personil kita di Panwascam saja ada 3 orang jadi kita butuh jaringan masyarakat yang peduli terhadap kepemiluan, demokrasi artinya mereka bisa mengawal proses demokrasi,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Tingkat Kriminalitas Tinggi, Polisi Rutin Lakukan Patroli di Kawasan Jatinangor Sumedang

Menurut Lili, upaya menambah personel dalam rangka pengawasan partisipatif, pihaknya membuat jangkar-jangkar demokrasi melalui SKPP. Kemudian beberapa kader yang mengikuti pelatihan dan punya potensi, kita coba untuk dikonsolidasikan ke masyarakat luas. Hal ini untuk kesiapan mereka berkomitmen terhadap proses demokrasi dan mengawal pemilu di 2024.

“Saya harap dengan kegiatan ini, apalagi mereka para aktivis di kampusnya masing-masing, mereka bisa untuk peduli terhadap Pemilu dan Demokrasi,” ujarnya.

Lili menambahkan, sebelumnya para kader ini pernah mengikuti hal serupa pada 2020 silam namun karena Covid sehingga dilakukan dengan cara during atau online. Sejarah kader SKPP terbentuk pada tahun 1999, kemudian dilanjutkan di pemilu 2004, dan di masa pandemi 2019-2020. Sehingga di tahun 2022 karena sudah bebas sehingga SKPP dilaksanakan secara tatap muka atau offline dengan harapan pesertanya lebih banyak dan kegiatannya lebih efektif.

Ini Baca Juga :  Selain Banjir, Hujan Deras Sebabkan Pohon Besar Tumbang di Cihanjuang Sumedang

“Kegiatan ini digelar selama 2 hari, dan agar tidak jenuh kita punya game namanya Ular Tangga Demokrasi. Di game itu bagaimana kemudian mengenal proses pemilu, pengawasan, juga tentang bagaimana kemudian kepedulian mereka semacam konsolidasi. Merefresh kembali peran-peran fungsi mereka sebagai kader pengawasan partisipatif,” paparnya.

Terakhir, Lili berharap kegiatan SKPP ini bisa diikuti oleh kader milenial lain agar pendidikan dan wawasan pemilu serta pengawasan untuk mencapai Pemilu demokratis tercapai. Dirinya pun mengakui belum semua kader di tiap kecamatan mewakili, hanya saja, satu kecamatan itu ada yang 2 sampai 4 orang.

Ini Baca Juga :  Tes CAT PPS Pemilu 2024, Ini Pesan Wali Kota Bandung

“Maunya sih di 26 kecamatan ada perwakilannya. Tapi kan kita maklumi karena terkendala letak geografis dan memang ini sifatnya relawan jadi seadanya aja. Seperti dari kecamatan Surian, Cibugel, Tomo, itu tidak ada perwakilannya karena memang lokasinya jauh,” tandasnya.