Puluhan Naskah Kuno Ditemukan, Sumedang Butuh Tanaga Filolog

Anggy Sukarelawan Filolog
Tenaga Ahli Penerjemah Naskah Kuno (Filolog) di Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang Anggy Endrawan

INISUMEDANG.COM – Dikenal dengan Puseur Budaya Sunda (Pusat Budaya Sunda), dan dengan ditemukannya puluhan Naskah Kuno. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang diharapkan segera membuka Formasi untuk tenaga Penerjemah (Filolog).

Pasalnya, dari 53 temuan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), hingga kini baru 5 Naskah Kuno yang berhasil diterjemahkan.

Tenaga Ahli Penerjemah Naskah Kuno (Filolog) di Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang Anggy Endrawan (33) mengatakan. Di Kabupaten Sumedang, untuk tenaga ahli Filolog saat ini baru satu orang yakni dirinya. Dan hingga kini di Bidang Kebudayaan masih belum ada formasi untuk tenaga Filolog.

Ini Baca Juga :  Seni Tarawangsa Rancakalong Sumedang, Budaya Unsur Mistis Lahir Akibat Bencana Kelaparan di Abad -18

“Untuk tenaga ahli filolog kebetulan di Kabupaten Sumedang baru saya seorang, dan saya membantu Bidang Kebudayaan sebagai tenaga Sukwan (Sukarelawan). Hal ini dilakukan, karena begitu banyaknya pekerjaan dan temuan Bidang Kebudayaan soal peninggalan sejarah. Baik itu fosil purba, ataupun peninggalan aksara kunonya,” ungkap pria Lulusan Unpad Tahun 2015 ini, kepada IniSumedang.com Senin 7 Maret 2022.

Tujuh Unsur Budaya Tersebut Merupakan Dasar Utama Pengelolaan Kebudayaan

Anggy mengaku, dirinya mengabdi menjadi tenaga Sukwan di Bidang Kebudayaan untuk membuka tabir dari Naskah-naskah kuno yang saat ini, masih banyak yang belum ditemukan.

Ini Baca Juga :  Dump Truk Hilang Kendali Tabrak Motor dan Rumah, 2 Orang Alami Luka Berat di Sumedang

“Ini merupakan kecintaan saya terhadap soal naskah kuno dan aksara kuno, di Sumedang masih banyak yang harus digali atau ditemukan. Dan hingga saat ini saja sudah ada 5 naskah kuno yang sudah di terjemahkan,” ujar Anggy.

Sejak lulus Kuliah, sambung Anggy, dirinya telah berhasil menerjemahkan sebanyak 12 naskah kuno aksara Sunda sejak lulus kuliah.

“Saya sudah menerjemahkan naskah kuno sebanyak 12 naskah. Diantaranya naskah yang saya terjemahan. Naskah Babad Majalengka, Kitab Ngabehi, Hadist Iblis, Mantra Penyakit dan Pengobatannya, Wawacan Sulanjana, Wawacan Amir Hamzah, Wawacan Ogin Amar Sakti, Naskah Itungan Waktu dan yang lain lainnya,” ungkapnya.

Ini Baca Juga :  Karena Ilegal, Bangunan Penyimpanan Barang Rongsokan di Sumedang Didemo Warga

Berbicara tentang budaya, tambah Anggy, itu ada 7 unsur. Yakni, Sistem Religi dan upacara Keagamaan, Sistem Organisasi Kemasyarakatan, Sistem Pengetahuan, Bahasa, Kesenian, Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Teknologi dan Peralatan.

“Tujuh unsur budaya tersebut merupakan dasar utama pengelolaan Kebudayaan, karena semua kehidupan berbudaya tersebut tidak akan lepas dari tujuh unsur budaya itu,” Ujar Anggy.