BANDUNG – Rencana proyek pembangunan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan yang kini direncanakan Pemkab Bandung dinilai bakal mengganggu luas lahan pertanian saat ini.
Pandangan tersebut disampaikan kalangan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung saat dihubungi para wartawan.
Ketua Departemen Litbang KTNA Kabupaten Bandung Andri Ramdhani memandang rencana pembangunan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan tidak menguntungkan petani.
Menurut dia, kehadiran proyek yang disebut-sebut akan menelan anggaran tak sedikit itu justru akan merugikan petani dan lahan pertanian khususnya di Kabupaten Bandung.
“Apabila rencana pembangunan Tol Sorang-Ciwidey-Pangalengan dilakukan akan terjadi perubahan kawasan dari pertanian menjadi bangunan komersil,” kata Andri Ramdhani.
“Dari sisi pariwisata mungkin akan tumbuh, tapi dari sisi pertanian justru akan rugi. Lahan pertanian akan semakin berkurang di mana saat ini pun kian menyusut,” lanjutnya.
Bukan hal tidak mungkin, kata Andri, proyek jalan tol tersebut akan melibas areal lahan pertanian produktif yang terhampar di Kecamatan Soreang, Ciwidey, Pangalengan.
“Lahan pertanian pun akan makin berkurang lagi sebab biasanya setelah infrastruktur terbangun akan tumbuh pengembangan wisata dan juga pendukungnya,” ungkapnya.
“Seperti hotel, restoran yang kemungkinan besar menggunakan lahan pertanian juga. Padahal, pertanian menjadi salah satu unggulan Kabupaten Bandung,” tutur Andri.
Sehingga, menurut Ketua Departemen Litbang KTNA Kabupaten Bandung, adanya jalan tol justru akan semakin melemahkan total produksi dan luas lahan pertanian.
“Harus diketahui produksi pertanian itu masih menjadi salah satu unggulan. Kami nilai jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan akan melemahkan produksi,” ujar Andri.
Bahkan, lanjut Andri, jalan tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan untuk mendongkrak ekonomi tidak akan dirasakan manfaatnya oleh para petani di kawasan tersebut.
“Malah keberadaan jalan tol baru itu akan membuat ekonomi kerakyatan mati. Nah harga tanah di exit tol dipastikan akan tinggi yang berpotensi dijual oleh petani,” kata dia.