BANDUNG – Nasib malang saat ini tengah dialami Ani Sumarni (52), asal Kampung Gempol RT06 RW06, Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Dari informasi yang diterima wartawan, wanita paruh baya asal Kabupaten Bandung menderita kanker usus. Akibat penyakitnya ini, Ani hanya bisa berdiam diri di rumahnya.
Ani Sumarni pun mengungkapkan bahwa dirinya membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak di antaranya untuk kebutuhan makan sehari-hari karena suaminya pun sakit.
Menyikapi ada warga yang sakit, Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial dan Pemerintah Kecamatan langsung bergerak cepat untuk memberikan bantuan.
Camat Arjasari Asep Hadian mengatakan bila keluarga Ani Sumarni diketahui sudah menerima bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa (Desa Batukarut).
“Sebelumnya, keluarga Ibu Ani Sumarni juga sudah menerima bantuan dari program bantuan provinsi (Banprov) disaat pandemi Covid-19,” ujar Asep dalam keterangannya.
Namun saat ini, lanjut Asep, bantuan dari provinsi tidak ada karena berkaitan dengan Covid-19 dan diganti melalui bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa.
Kemudian untuk pelayanan kesehatan pun, Asep Hadian menyampaikan setelah bertemu dan berbincang bahwa keluarga Ani Sumarni sudah memiliki BPJS Kesehatan.
“Sekarang pun dia (Ani) mau dimasukan ke BPJS Ketenagakerjaan, yang dianggarkan 100 orang per desa. Dia salah satu pesertanya,” kata Camat Arjasari itu.
Asep mengungkapkan bahwa suami dari Ani adalah seorang sopir di salah satu perusahaan transportasi. Namun saat ini, dikabarkan suaminya dikeluarkan dari perusahaan.
“Dikeluarkan dari tempat kerjanya karena sakit diabetes yang dideritanya sudah 8 tahun. Salah satu jarinya pun sudah dipotong, sehingga berdampak pada aktivitas sehari-hari,” tuturnya.
Lebih lanjut, Asep mengungkapkan bahwa dari keluarga Ani Sumarni pun sempat mendapatkan bantuan dari PKH (Program Keluarga Harapan) sebesar Rp 600.000 dulu.
“Sekarang tidak tercatat sebagai penerima bantuan dari PKH sesuai data dari pusat. Selain Ibu Ani, di RW 06 Kampung Gempol ada 20 keluarga yang tak lagi menerima PKH,” tandasnya.