BANDUNG – DPRD menyoroti banyaknya petensi pajak di Bandung yang hilang. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) diminta agar teliti dan cermat dalam melihat masalah itu.
Anggota Komisi B DPRD Folmer Silalahi berharap jajaran Bapenda Bandung untuk memaksimalkan berbagai mata pajak yang ada demi mencegah terjadinya kehilangan.
“Karena dengan kebijakan self-assessment, wajib pajak buat laporan perhitungannya sendiri. Ini yang dapat menyebabkan kerap terjadi loss potensi pajak,” ungkap Folmer.
Lebih lanjut, Folmer memandang demi meminimalisir hilangnya potensi pajak itu maka perhitungan pajak di Bandung harus dapat dilakukan secara real time (baru).
“Misalnya di hotel atau perkantoran, bisa menggunakan tapping block atau alat lain yang real time, dan memastikan tidak adanya loss potensi pajak di sana,” ujarnya.
Selain itu, Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyarankan harus terus dilakukan pengawasan dan monitoring terhadap wajib pajak tersebut.
“Tugas Bapenda dan BKAD penting karena merupakan pengumpul dan pengelola keuangan yang menopang jalannya roda pemerintahan di Bandung,” katanya.
“Sehingga harus selektif dan melakukan berbagai inovasi untuk mencegah terjadinya kehilangan potensi pendapatan utamanya dari pajak,” ucap Folmer menambahkan.
Wakil Komisi B DPRD Wawan Mohamad menyoroti terkait PKL karena memiliki potensi yang besar menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bandung.
“Potensinya sangat besar tapi untuk memungutnya susah karena tidak ada regulasi. Maka kita dorong adanya regulasi perda PKL,” kata Wawan menandaskan.