Polemik Jualan Online Ancam Omzet Pedagang Konvensional, Pemkot Buka Suara

Jualan Online

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Bagian Perekonomian buka suara merespons adanya polemik bila jualan online yang saat ini digandrungi mengancam omzet dari para pedagang konvensional.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung Tubagus Agus Mulyadi menyebut. Bila jualan online yang disebagian kalangan menuai polemik sebenarnya peluang yang muncul untuk berbisnis di era digitalisasi.

“Meski jualan online itu sudah ada dari dulu sebelum masa pandemi Covid-19. Tapi pandemi membuat pedagang akhirnya menangkap peluang untuk menyampaikan produk secara delivery,” ungkap Agus.

Ini Baca Juga :  CEO Evista Erlang Hadiwiguna Ucapkan Duka Cita atas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan

Lebih lanjut, Agus memandang tumbuhnya berbagai perusahaan marketplace dan media sosial mengubah cara pandang dan perilaku seseorang dalam melakukan aktivitasnya. Terutama dalam membeli atau mendapat suatu produk yang diinginkan.

“Tidak bisa dipungkiri, digital itu memang sangat efektif, efisien, murah dan mudah. Oleh karena itu, diperlukan perubahan mindset dan penyesuaian atau adaptasi dengan perkembangan zaman,” tuturnya.

Menurut Kabag Perekonomian Pemkot Bandung itu keberhasilan seseorang dalam membaca peluang bisnis tidak hanya secara konvensional. Tapi juga memanfaatkan saluran pengiriman melalui transaksi digital.

Ini Baca Juga :  Cara Mudah Dapatkan Tiket Now Playing Festival 2023 Bersama bank bjb

“Mengembangkan produk baru yang unik dan menarik juga menjadi pilihan. Karena banyak anak muda yang suka variasi produk berbeda, seleranya pun beragam. Meski merogoh kantong lebih dalam,” kata Agus.

“Pemasaran online juga penting untuk dikembangkan, mengingat banyaknya perusahaan dan pedagang pesaing di segala sisi yang membuat peluang strategi pemasaran terbuka,” ujarnya menambahkan.

Agus menjelaskan, penerapan model hybrid marketing memiliki beberapa cara yang ampuh untuk mendapat keuntungan lebih besar di era digital saat ini. Salah satunya dengan menganalisis pasar terkini.

Ini Baca Juga :  Potensi Pajak di Bandung Banyak yang Hilang, DPRD Ingatkan Bapenda Teliti

“Untuk itu hybrid marketing menjadi solusi bagi para pebisnis di era digital, tidak hanya melayani secara offline, tapi memasarkan produk secara online serta melakukan pembayaran dengan digital,” kata Agus.