INISUMEDANG.COM – Para petani di Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang gotong royong memperbaiki Pintu air di Daerah Irigasi (DI) Kandang Ranjang. Pasalnya, bila tidak diperbaiki akan mengakibatkan gagal panen puluhan hektar padi yang berada di kawasan tersebut.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Kutamaya Rudi Hartono merasa kesal, sudah lebih dari 10 tahun pasca pintu air ada yang maling. Para petani sering kali melakukan gotongroyong, apalagi di musim penghujan seperti sekarang.
“Dalam satu bulan hampir 10 kali kami melakukan gotongroyong dan itu sudah berjalan bertahun-tahun. Jalur DI. Kandang Ranjang, itu mengairi sawah lebih dari 80 hektar dan tiga kelompok tani. Diantaranya Kelompok Tani Kutamaya, Poktan Mapan, Poktan Paseh dan ditambah dengan blok Yayasan, dengan total keanggotaan lebih dari 200 petani”. Terang Rudi kepada awak media Senin 23 Januari 2023 melalui pesan Whatsapp.
Rudi mengatakan, entah sampai kapan para petani yang ada di wilayah Desa Padasuka harus kerja bakti terus, sudah lebih dari ratusan kali harus seperti ini.
Warga Ingin Perbaikan Pintu Irigasi
“Yang kami inginkan perbaikan Pintu irigasi segera diperbaiki, dikarenakan sudah tidak berfungsi lagi. Sudah hampir 10 tahun lebih pintu irigasi belum juga diperbaiki, bagaimana kami para petani bisa mengairi sawahnya dengan efektif,” tegas Rudi.
Rudi memohon dengan segala hormat kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang, irigasi di Kandang Ranjang Desa Padasuka Kec. Sumedang Utara segera diperbaiki
“Kami sudah melaporkan hal ini berkali-kali, tapi tetap saja tidak ada tanggapannya. Kami harus berjuang terusa-terusan karena lumpur naik dan itu mengakibatkan air meluap kemana mana. Akhirnya kami bekerja terus mengatasi irigasi yang entah kemana pemerintahnya,” kata Rudi dengan nada kesal.
Kalau hal itu dibiarkan, sambung Rudi, puluhan hektar sawah (padi) akan gagal panen. Karena saluran air tidak produktif mengairi sawah, sehingga petani harus meradang.
“Sawah yang kami garap ini, selalu bayar pajaknya, kewajiban kami selalu diutamakan, tapi kenapa hak kami para petani ketika memohon mohon soal perbaikan pintu air saja harus nunggu bertahun-tahun sampai sekarang terabaikan,” ujar Rudi menandaskan.