BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Ema Sumarna mengakui bila pertumbuhan jalan di Kota Bandung tak seimbang dengan membengkaknya jumlah kendaran. Sehingga sejumlah titik kerap dilanda kemacetan.
Lebih lanjut, Ema mengatakan sesuai data kenaikan jumlah kendaraan di Kota Bandung di atas 10 persen, bahkan pernah 13 persen per tahun. Sedangkan, pertumbuhan jalan sangat kecil, tidak sampai angka 1 persen.
“Dengan panjang jalan Kota Bandung yang mencapai 1.139 kilometer kerap dipadati roda empat sebanyak 500.000 unit dan roda dua 1,7 juta unit. Jumlah ini belum termasuk kendaraan para wisatawan,” ungkap Ema.
Selain menyebabkan padatnya arus lalu lintas, Ema memaparkan, tinggi volume kendaraan bisa memicu insiden. Menurut WHO, tiap 24 detik ada 1 orang meninggal dunia akibat dari kecelakaan lalu lintas.
“Di Indonesia, setiap 3 jam selalu juga ada korban jiwa akibat kecelakaan. Makanya kita harus perbaiki kualitas berlalu lintas para penggunanya supaya angka kecelakaan semakin menurun,” ucap Sekda Bandung.
Ema berharap ke depan satu hari tidak ada kecelakaan akibat kelalaian lalu lintas di Bandung. Salah satu solusinya yakni dengan memperbaiki transportasi publik. Tentu dari sisi regulasi pun perlu untuk diperbaiki pula.
“Kita punya mimpi besar. Jika sudah terakomodasi dengan public transport maka penggunaan kendaraan pribadi itu akan jauh berkurang. Kecelakaan lalu lintas juga saya yakin akan berkurang juga,” ungkap Ema.