BANDUNG – Untuk memperkecil volume sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Pemkot Bandung kini memakai teknologi insinerator di TPS Ciwastra dengan nama Wisanggeni Waste Insinerator.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan pengolahan sampah dengan teknologi insinerator ini merupakan ikhtiar dalam menyelesaikan sampah. Sehingga semakin sedikit sampah ke TPA.
Wisanggeni Waste Insinerator merupakan inovasi yang dikembangkan masyarakat bersama BLUD Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung. Untuk bisa membantu menyelesaikan masalah volume sampah.
“Kapasitas sampah yang bisa diproses sekitar 20 ton per hari dengan 8 jam kerja. Ini ikhtiar kita, sehingga semakin sedikit sampah yang dibuang ke TPA, baik TPA Sarimukti atau TPA Legoknangka,” ujarnya.
Menurut Yana, metode pengolahan sampah tersebut bisa digunakan untuk berbagai jenis sampah yang lazim diproduksi oleh rumah tangga. Untuk menyelesaikan sampah harus secara gotong royong tidak bisa satu pihak.
“Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung berkolaborasi juga dengan berbagai pihak untuk menemukan metode yang pengolahan sampah lebih efisien. Prinsip kita inginnya sampah selesai di sumbernya,” tuturnya.
“Selain itu program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah) terus dilakukan supaya sampahnya semakin sedikit juga yang dibuang ke TPS dan diangkut ke TPA,” kata Yana menambahkan.