INISUMEDANG.COM – Pada tanggal 12 Desember 2023, Google Doodle menampilkan kapal pinisi, menyajikan keindahan dan keberagaman moda transportasi laut asli Sulawesi.
Kali ini tim Inisumedang akan membahas asal-usul, sejarah, karakteristik, jenis, dan proses pembuatan kapal pinisi, membeberkan pesona warisan budaya yang kaya sejarah.
Nama “pinisi” sendiri memiliki perdebatan asal-usul yang menarik. Beberapa menyebutnya berasal dari Venecia/Venezia, sebuah kota di Italia, yang berkembang menjadi “pinisi.”
Sebaliknya, ada versi lain yang mengklaim bahwa “pinisi” berasal dari kata “panisi,” yang artinya menyisip, merujuk pada proses penyumbatan bagian kapal.
Penjelasan ini menambah keunikan dan misteri terkait nama kapal yang begitu istimewa ini.
Perjalanan panjang kapal pinisi dimulai sejak abad ke-14 Masehi. Suku Konjo, Bugis, dan Mandar menggunakan kapal ini sebagai tulang punggung dalam mengangkut barang melintasi lautan.
Babad La Lagaligo mencatat bahwa kapal pinisi berasal dari perahu Putra Mahkota Luwu, Sawerigading, yang hancur dalam perjalanannya ke Tiongkok.
Sebuah warisan berharga yang telah menjadi bagian integral dari sejarah maritim Indonesia.
Kapal pinisi dengan mudah dikenali melalui 7-8 layarnya dan keberagaman jenis kayu yang digunakan.
Dua jenis utama kapal pinisi, yaitu Palari dan Lamba (atau Lambo), memberikan pemahaman lebih lanjut tentang evolusi dan adaptasi kapal ini seiring berjalannya waktu.
Palari dengan lambung lebar dan kemudi di samping, sementara Lamba atau Lambo hadir dengan motor diesel dan kemudi di tengah.
Meskipun zaman terus berubah, proses pembuatan kapal pinisi tetap dilakukan secara tradisional di desa Tana Beru, Bira, dan Batu Licin.
Tahapannya melibatkan pencarian kayu berdasarkan hari baik, penebangan, pengeringan, pemotongan kayu, hingga peluncuran yang diawali dengan upacara tradisional.
Keberlanjutan proses ini memastikan bahwa keindahan kapal pinisi tidak hanya berada dalam sejarah, tetapi juga nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Google Doodle untuk menampilkan kapal pinisi pada 12 Desember 2023 menjadi bentuk penghormatan pada warisan budaya yang kaya sejarah ini.
Hal ini menawarkan wawasan mendalam tentang asal-usul, sejarah, karakteristik, jenis, dan proses pembuatan kapal pinisi yang masih dilestarikan dengan penuh kebanggaan hingga kini.
Sebuah perjalanan yang merentang sepanjang waktu dan melibatkan generasi-generasi pelaut Indonesia yang membanggakan.






