INISUMEDANG.COM – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kembali menegaskan peran krusial keluarga dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Melalui infografis yang dirilis pada Hari Keluarga Nasional ke-31, Kemenkes menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam memastikan tumbuh kembang optimal anak, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius di Indonesia. Dampaknya tidak hanya pada fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas di masa depan.
Oleh karena itu, Kemenkes terus menggencarkan berbagai program dan kampanye untuk menekan angka stunting, salah satunya dengan melibatkan keluarga sebagai garda terdepan.
Infografis tersebut memuat sejumlah poin penting yang perlu diperhatikan keluarga dalam mencegah stunting. Pertama, dukungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke puskesmas dan mengikuti kelas ibu hamil.
Kedua, pemenuhan gizi seimbang bagi ibu hamil, menyusui, dan anak balita. Ketiga, pemberian ASI eksklusif untuk bayi 0-6 bulan, dilanjutkan dengan MPASI kaya protein hewani, vitamin, dan mineral, serta pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
Selain itu, keluarga juga didorong untuk mempraktikkan pola asuh sehat dan memberikan stimulasi perkembangan anak, melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin, memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
Kemenkes berharap melalui kampanye ini, kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran keluarga dalam pencegahan stunting semakin meningkat.
Dengan kerja sama semua pihak, termasuk keluarga, diharapkan target penurunan angka stunting di Indonesia dapat tercapai.
“Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam mencegah stunting. Mari bersama-sama kita dukung keluarga Indonesia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” ujar Menteri Kesehatan RI dalam keterangan tertulisnya.