BANDUNG – DPR ikut menyoroti penyebab Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20. Sambil menyesalkan keputusan dari FIFA itu legislatif turut membedakan antara pertarungan olahraga dengan sikap politik.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menduga penyebab Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 salah satunya atas adanya statement-statement penolakan terhadap Timnas sepakbola negara Israel.
Oleh karena itu, lanjut Dede, pihaknya memberikan catatan untuk ke depan bahwa ketika Indonesia menyatakan siap menjadi tuan rumah kegiatan atau event olahraga internasional maka fokuslah pada hal itu.
“Kami sangat menyesalkan sekali bahwa pembatalan ini berlangsung di detik-detik terakhir ketika Indonesia sudah siap menjadi tuan rumah,” ujar Politisi Partai Demokrat itu dalam keterangannya kepada wartawan.
Terkait tragedi Kanjuruhan sebagai salah satu alasan lain dan penyebab Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20, Dede menilai ini memang meninggalkan coretan merah pada dunia sepak bola Tanah Air.
“Artinya sudah ada coretan merah ni, nah coretan merah ini dilukai lagi dengan adanya statement-statement yang sebetulnya tidak perlu. Kalau misalnya tidak ada statement menolak, kita tetep bisa tanding,” tuturnya.
Dede menerangkan menyongsong Piala Dunia U20 ini berbagai persiapan telah banyak. Para atlet telah mempersiapkan diri, sejumlah fasilitas seperti stadion juga sudah dipersiapkan termasuk mengenai anggaran.
“Ada APBN dan APBD yang sudah keluar dan jumlahnya tidak sedikit, saya tidak tahu pastinya. Kemenpora saja sudah anggarkan Rp300 miliar sekian untuk event ini, belum perbaikan stadion dan lainnya,” katanya.
“Lalu itu mau dibagaimanakan pertanggung jawabannya? Siapa yang mau bertanggung jawab? Apakah BPK nanti akan menganggap itu temuan? Itu pun harus kita kaji secara mendalam,” ucap Legislator dapil Jabar II itu.
Atas pembatalan dan untuk mengetahui lebih jelas penyebab Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20, kata Dede, Komisi X DPR akan kembali memanggil dan melakukan rapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga dan jajarannya serta PSSI.
“Ini untuk menganalisis dampak dari pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah dan juga mengupayakan agar Timnas U-20 Indonesia tetap bisa mengikuti pertandingan dan tidak terkena sanksi banned,” tandasnya.
