BANDUNG – Komisi VII DPR RI memandang bila pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP di Kabupaten Bandung. Yang saat ini dilakukan di wilayah Kamojang sangat perlu untuk ditingkatkan.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan panas bumi merupakan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Maka, pengembangan panas bumi punya peran penting dalam infrastruktur dan ekonomi.
“Oleh karenanya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang, Kabupaten Bandung perlu terus ditingkatkan”. Ucap Eddy saat memimpin tim kunjungan Kerja Komisi VII ke Bandung.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM total potensi energi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 23,7 GW. Tahun 2030 akan mencapai kapasitas 5.240-6.219 MW.
“Apabila terealisasi maka Indonesia akan menjadi negara terbesar sebagai pengguna tenaga panas bumi dengan sebaran yang cukup merata di tiap pulau dan Kabupaten Bandung ikut menyumbang,” tutur Eddy.
Eddy menyebutkan saat ini ada kebutuhan mendesak untuk peningkatan energi terbarukan di dalam pembaruan energi. Dan geothermal penting demi mengembangkan energi terbarukan di masa akan datang.
“Kami sangat antusias agar kita bisa mengelola lebih banyak lagi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang ada di Indonesia apalagi saat ini potensinya sangat besar dan yang dimanfaatkan baru 10% dari potensi yang ada,” ungkap Eddy.
Eddy melihat bila salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan itu geothermal. Untuk mempercepat pembangunan maka beberapa langkah telah diambil belajar dari pengalaman negara luar seperti Turki.
“Kita bisa melakukan studi di negara-negara yang memang sudah mempraktekkan seperti di (Negara) Kenya dan Turki. Yang berhasil mengembangkan energi terbarukan berbentuk geothermal dengan baik,” katanya.