Awal Keanehan Gunung Geulis
Dalam perjalanan itu, dari jauh saya melihat ada seseorang yang seperti sedang mengintip. Namun, setelah saya mendekati yang tadi saya seperti orang mengintip itu, berubah menjadi pohon kayu.
“Dari jauh saya perhatikan terus, orang yang mengintip itu, tapi orang yang tadi saya ngintip berubah jadi pohon. Waktu itu saya berpikir hanya halusinasi saya saja. Dan saya sudah tidak dihiraukan lagi. Tetapi jika boleh jujur, mulai dari situ, perasaan saya sudah tidak enak. Dan dari sekian lama saya mendaki gunung, baru kali ini saya merasakan perasaan tidak enak seperti ini. Tapi saya tidak mau membuat kecewa dua teman saya, jadi saya putuskan melanjutkan perjalanan,” ujar Lucas.
Beberapa lama kita jalan, kata Lucas melanjutkan ceritanya, akhirnya sampai di Pos 2, namanya Bukit Jarian, perkiraan waktu Pukul 17.30 an, dan selanjutnya istirahat disana.
“Waktu istirahat itu, teman saya bernama Velisa bertanya, disini masih ada pemukiman warga ya, tanya Veli ke Eko. Dan waktu itu dijawab Eko sudah tidak ada lagi pemukiman warga. Dan Velisa ini salah satu pendaki yang memiliki pendengaran tajam. Namun, waktu itu saya tidak membahasnya dan berkemasan untuk melanjutkan perjalanan,” kata Lucas.
Lucas menuturkan, setelah Adzan Magrib dan Istirahat, akhirnya perjalanan dilanjutkan, dan waktu itu, kita menyusuri jalanan setapak di hutan duri. Baru saja mau masuk ke hutan Duri itu, suasana yang tadinya terang, tiba-tiba menjadi gelap gulita.
“Aneh banget, suasana tiba-tiba berubah jadi gelap sekali. Disitu kita bertiga berhenti. Akhirnya kita menggunakan senter dan saya tetap berjalan paling depan. Dan akhirnya sampai di hutan Pinus,” ucapnya.
Sesampainya di hutan Pinus, kata Lucas, angin sangat kencang, disitu keanehan kembali terjadi. Angin kencang sekali menerpa badan, tapi anehnya tidak ada bunyi pohon pinus yang diterpa angin. Padahal, waktu itu berada di tengah pertengahan kebun Pinus.
Pohon Pinus Tumbang Sebagai Tanda
Setelah itu, kita ketemu sama pohon pinus yang tumbang. Kebetulan pohon itu menjadi tanda kita, waktu melakukan pendakian sebelumnya di Gunung Geulis.
“Kami ingat, pohon ini adalah petunjuk untuk perjalanan ke gunung batu di gunung Geulis. Tapi seingat saya ketika setelah melewati pohon tumbang itu, kondisi jalannya menanjak. Sedangkan waktu perjalanan itu, saya merasakan kondisi jalan malah menurun. Dan dalam perjalanan itu, dari sebelah kiri saya melihat ada bayangan berwarna hitam, namun kembali menghilang. Dan kembali lagi datang dan hilang di pohon. Dari mulai situ saya susah mulai down. Dan jantung saya sudah berdebar kencang, cuman waktu itu saya tidak ngomong kepada yang lainnya,” tuturnya.