BANDUNG – DPRD Kabupaten Bandung menilai penanganan sampah yang dilakukan Pemkab Bandung hingga kini belum pernah maksimal. Pasalnya, disejumlah titik banyak ditemukan tumpukan sampah yang meluber.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Yanto Setianto mengungkapkan dalam menangani sampah jangan hanya sebatas merencanakan saja tetapi harus ada aksi nyata yang harus ditunjukan di lapangan.
“Biaya operasional dalam menanggulangi sampah di Kabupaten Bandung miliaran. Sementara outputnya masih tidak jelas,” ungkap Legislator dari Fraksi Golkar itu dikonfirmasi wartawan, Rabu 15 Juni 2022.
Yanto menjelaskan, bahwa sampah di Kabupaten Bandung terhitung dari tahun 2021 hanya 56 persen yang tertanggulangi per harinya. Kalau dibiarkan dia khawatir Kabupaten Bandung jadi lautan sampah.
“Ini karena tidak maksimalnya kerja dalam menangani sampah. Kami kecewa dengan kinerja Saber Sampah di tiap kecamatan. Selain kinerjanya tidak beraturan juga tidak punya program yang signifikan,” kata dia.
Menurutnya, Saber sampah ini tak jelas cara memberi laporan dari hasil kerjanya berikut lokasi yang sudah dibersihkan. Pihaknya pun memiliki foto yang memperlihatkan tim itu menumpukan sampah tapi tak mengangkut.
“Hal ini, semestinya oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ditindak. Tapi ini seolah terjadi pembiaran. Lalu soal TPS Babakan yang katanya mau dibuka kembali segera lakukan koordinasi dengan masyarakat,” ucap Yanto.
TPS di Tiap Dapil
Namun Yanto meragukan TPS Babakan bisa menampung sampah sepenuhnya. Solusi dari permasalahan ini, Yanto menyarankan perlu dibangun TPS di tiap dapil atau per kecamatan 1 tempat pembuangan sampah.
“Selain TPS juga bisa dilengkapi juga dengan pengolahannya. Dengan cara begini bisa jadi masalah sampah ini bisa tertanggulangi. Tapi ini juga hanya berupa masukan yang realisasinya entah bisa kapan,” tutur Yanto.
“Bila dikalkulasikan mengenai pembangunan TPS ditiap kecamatan, kami fikir ada semua penunjangnya tersedia. Untuk lahan tinggal beli saja, kebutuhan pembangunannya bisa diajukan ke Kementerian LH,” sambungnya.
Jajaran Kementerian Lingkungan Hidup (LH) beberapa waktu yang lalu, diutarakan Yanto sempat menyampaikan Kabupaten Bandung itu butuh apa. Hal ini agar masalah sampah ini bisa cepat tertanggulangi dengan baik.
“Ini merupakan kesempatan untuk meminta kebutuhan sebagai sarana memaksimalkan penanganan. Bila mengandalkan pemilahan sampah, saya merasa lebih mahal sampah yang dibuang dari yang dibeli,” kata Yanto.