Pemkab Bandung Segera Perbaiki Jembatan Gantung Penghubung Pasirjambu-Ciwidey

Pemkab Bandung Segera Perbaiki Jembatan Gantung Penghubung Pasirjambu-Ciwidey

Bandung, INISUMEDANG.COMPemkab Bandung akan segera memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan dua desa di Pasirjambu-Ciwidey yang runtuh akibat tergerus sungai.

Begitu kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dikonfirmasi wartawan, Rabu 8 Juni 2022.

Uka menjelaskan berdasarkan assesment runtuhnya jembatan penghubung dua desa di Pasirjambu-Ciwidey terjadi sesaat hujan dengan insentitas cukup tinggi mengguyur.

“Kejadiannya senin kemarin. Jembatan gantung ini penghubung antara Kampung Warung, Desa Tenjolaya, Pasirjambu dengan Kampung Cimuncang, Ciwidey,” ungkapnya. 

Ini Baca Juga :  MUSRENBANG : PIK Ganeas Rp.596 Juta Fokus Pada Insfrastruktur Jalan dan Penanggulangan Stunting

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung itu. Jembatan gantung penghubung Pasirjambu-Ciwidey yang runtuh itu memiliki panjang sekira 25 meter, lebar 1 ,5 meter.

“Karena jembatan berada di kawasan aliran Sungai Ciwidey, yang masuk wilayah BBWS Citarum. Sehingga dalam penanganannya bisa dilakukan oleh Dinas PUTR,” kata Uka.

Tak hanya merusak jembatan, lanjut Uka. Aliran sungai yang meluap setelah hujan lebat melanda itu juga ijut menyebabkan pemukiman warga di hilir ikut terdampak.

“Hasil pendataan di lapangan luapan Sungai Ciwidey itu menyebabkan 6 rumah dan 3 unit sepeda motor tergerus luapan air sungai tersebut,” ucap Kepala Pelaksana BPBD itu.

Ini Baca Juga :  Berkat Inovasinya, Sumedang Raih Juara Terbaik Kedua Nasional Perencanaan

Kemudian, tambah Uka, meluapnya air sungai itu berdampak pada warga di Kampung Muara RT 01, 02 RW 05, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin.

“Berikutnya menyebabkan banjir di RT 1, 2, 3 RW 1, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang. Ada sebanyak 125 KK atau sekitar 430 jiwa ikut terdampak,” katanya.

Menyusul cuaca buruk masih mengancam, Uka menghimbau masyarakat yang memang rumahnya dekat dengan aliran sungai untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan.

“Masyarakat yang rumahnya dekat bantaran sungai harus waspada, karena curah hujan diperkirakan masih tinggi dan sewaktu-waktu hujan deras bisa terjadi,” tandasnya.