BANDUNG – Pemkab Bandung mengklaim telah mencatatkan beberapa prestasi di awal kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna meskipun dihantam oleh pandemi Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Cakra Amiyana menyebut salah satu yang diraih Pemkab Bandung yakni menaikan pendapatan asli daerah di masa Covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung pun mengalami kenaikan 6,7 persen, dari tahun 2020 yang sebesar 1,8 persen menjadi 8,5 persen pada 2021,” begitu klaim Cakra.
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Bandung juga mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia 72,73 dan menurunkan angka pengangguran di tengah pandemi Covid-19.
Namun, Cakra pun tak memungkiri dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun itu, jumlah masyarakat miskin menjadi meningkat karena yang paling terdampak.
“Tapi hal itu dialami oleh semua kabupaten/ kota, angka kemiskinan meningkat. Nah Pemkab Bandung terus kerja keras untuk berinovasi memulihkan ekonomi,” katanya.
Untuk pemulihan ekonomi masyarakat itu, Cakra Amiyana mengungkapkan, bahwa Bupati Bandung sudah menggulirkan kredit pinjaman dana bergulir tanpa bunga.
“Setiap pelaku UMKM mendapat pinjaman dana bergulir tanpa bunga Rp2 juta, dan Pemkab Bandung sudah menggulirkan anggaran itu sebesar Rp40 miliar,” katanya.
Di samping itu, lanjut dia, Bupati Bandung sudah menggulirkan program insentif untuk guru ngaji, kartu tani, insentif RT, RW, Linmas, dan program BPJS Kesehatan.
Selama ini, kata Cakra, Pemkab Bandung selalu mengedepankan kepentingan publik. Bukti pelayanan itu, menggulirkan program ADM (Anjungan Disdukcapil Mandiri).
“Dengan adanya ADM itu masyarakat tak perlu datang ke Pemkab di Soreang untuk mengurus administrasi kependudukan, karena di desa sudah ada ADM,” tuturnya.
“Termasuk memberikan bantuan nomor induk berusaha. Jadi pelayanan kepada masyarakat adalah yang paling utama,” kata Sekda Kabupaten Bandung menambahkan.