BANDUNG – Anggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes meminta Pemkab Bandung membuat sebuah kebijakan agar pariwisata di daerahnya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.
Menurutnya, keberhasilan Pemda dalam mengelola kebijakan yang berdampak ekonomi kepada masyarakat. Adalah salah satu faktor kunci keberhasilan pengembangan wisata di daerah Kabupaten Bandung.
“Tinggal bagaimana kedepan, sejauh mana pemerintah daerah mengeluarkan semacam kebijakan atau memfasilitasi masyarakat agar dari tahun ketahun pariwisata didaerah memberikan efek buat mereka. Jangan sampai industri pariwisata ini hanya dinikmati oleh para pemilik modal besar saja,” ujar Fahmy.
Politisi Fraksi PKS ini mencontohkan, misalnya Pemkab Bandung bisa membuat semacam paket-paket wisata edukasi dengan memanfaatkan alam.
Seperti halnya sekolah alam yang ada diseluruh Indonesia, mengajarkan langsung anak didiknya berinteraksi langsung dengan alam. Mengenalkan berbagai macam jenis-jenis flora dan fauna tidak hanya sekedar pengetahuan melalui buku.
“Dengan metode ini saya kira, pemda dengan desa wisatanya. Bisa melatih keterampilan masyarakat-masyarakat sekitar untuk membuat paket-paket wisata edukasi,” tutur Fahmy.
“Apalagi dengan anugrah alam yang Allah berikan di Kabupaten Bandung ini sangat mungkin bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pariwisata. Sekaligus memberikan dampak ekonomi untuk masyarakatnya,” ucapnya menambahkan.
Selain itu, lanjut Fahmy, Pemkab Bandung juga perlu membuat suatu terobosan di bidang pariwisata. Agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan dari pariwasata bisa meningkat.
Pasalnya, dari hasil pemaparan Pemda Kabupaten Bandung ini. Mendapatkan PAD dari pariwisata hanya sekitar Rp780 juta dari sekian ratus objek wisata.
“Menurut saya pendapatan dengan jumlah seperti itu masih sangat kecil sekali. Pemda dalam hal ini perlu adanya sebuah terobosan untuk meningkatkan PADnya,” kata Fahmy.
Untuk itu, disampaikan Fahmy, komisinya ingin memastikan apa saja yang menjadi kendalanya. Karena seharusnya pariwisata bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi negara, apakah itu dengan pajak dan sebagainya.
“Tapi tentu saja, kita tidak boleh juga mengorbankan atau memberikan tantangan-tantangan yang lebih sulit kepada para pelaku industri pariwisata,” tandas Fahmy.