Berita  

Soal Pemicu Banjir Ciwidey, DLH Ngaku Masih Lakukan Investigasi

Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah

BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung mengaku hingga kini masih melakukan langkah investigasi untuk mengetahui pemicu bencana banjir Ciwidey.

Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan selain faktor cuaca tentu ada hal lain yang perlu didalami terkait pemicu bencana banjir yang melanda kawasan Ciwidey itu.

“Proses assement oleh BPBD Kabupaten Bandung sedang berjalan. Tentu ini jadi pelajaran karena masalah lingkungan itu banyak faktor penyebabnya,” ungkap Asep.

Mengingat peristiwa ini terjadi di dataran tinggi, Asep memandang makanya perlu dilakukan investigasi. Apalagi menyangkut kondisi ruang hijau yang jadi resapan air.

Ini Baca Juga :  Jadwal Buka Puasa, Imsak Untuk Sumedang Rabu 27 April 2022 dan Doa Setelah Turun Hujan

“Kenapa air begitu cepat. Bagaimana beberapa lahan tangkapan air apa berubah fungsi? Tentu harus komprehensif dinilainya sehingga dicari solusi yang tepat,” katanya.

Pihaknya di DLH Kabupaten Bandung, lanjut Asep, ikut menerima masukan dari pegiat lingkungan, komunitas yang juga memberi saran kebijakan yang bisa dilakukan.

“Pak Bupati Bandung Dadang Supriatna, juga sangat konsen melakukan upaya-upaya pencegahan berkoordinasi dengan pihak PTPN, Perhutani, BBWS Citarum,” ucapnya.

Normalisasi Sungai Konsep Pentahelik

“Ketika wilayah Bandung timur dilanda banjir Pemkab Bandung pun bergerak melakukan normalisasi sungai sepanjang 12 km tanpa APBD, dengan konsep pentahelik,” ujar dia.

Ini Baca Juga :  SPSI Dukung Visi Misi Bupati Wujudkan Kabupaten Bandung BEDAS

Sebelumnya, Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung meminta agar Pemkab Bandung betul-betul melindungi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah hulu Bandung Selatan.

Hal tersebut untuk mencegah banjir luapan Sungai Ciwidey kembali terulang. Sebab dampaknya sangat besar hingga membuat jembatan gantung dan rumah warga rusak.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bandung Riki Ganesa. Menyebut kejadian banjir bandang di kawasan Ciwidey bukan kali pertama dan tidak setelah hujan deras.

“Meski hujan tidak lebat pun ketika air besar disana sempat dilanda banjir juga. Ini harus jadi pelajaran. Makanya selamatkan RTH kawasan hulu Bandung Selatan,” katanya.

Ini Baca Juga :  Kades di Sumedang Wajib Tahu, Kemendagri Keluarkan Surat Disiplin Soal Rambut dan Tato Bagi Kades

Riki berharap peristiwa banjir di wilayah Ciwidey dapat menyadarkan sejumlah pihak untuk introspeksi terkait ancaman yang jauh lebih besar kedepan jika RTH tidak dijaga.

“Kejadian beberapa waktu lalu jangan dibiarkan begitu saja tanpa adanya tindakan nyata. Buat regulasi perlindungan dan juga pemanfaatan RTH harus dipikirkan,” ujarnya.