Berita  

Pembangunan Tol Cisumdawu Masih Menyisakan Masalah, Ini Dampaknya di Sumedang

Dampak Pembangunan tol Cisumdawu
Sejumlah sawah di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor terendam air dampak dari pembangunan tol Cisumdawu.

INISUMEDANG.COM- Imbas pembangunan Tol Cisumdawu di seksi I khususnya di Kecamatan Jatinangor, masih menyisakan dampak yang merugikan masyarakat di beberapa desa di Jatinangor. Terbaru, masyarakat RW 02 Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang yang selalu kebagian banjir kiriman dari pembuangan air tol Cisumdawu.

Kepala Desa Cilayung, Dedeng Saefurohman mengatakan sebanyak 5 hektar sawah dan tanah warga Desa Cilayung menjadi dampak pembangunan Tol Cisumdawu. Salah satunya dampak banjir yang selalu merendam persawahan warga terutama di RW 02 dan beberapa perkebunan serta fasilitas umum.

“Gara gara dampak jalan Tol Cisumdawu yang belum diselesaikan sampai sekarang, warga kami terutama di RW 02 menjadi korban banjir setiap hujan. Hasil panen menjadi tidak stabil, kolam ikan rusak, jamban umum terendam, mushola dan sebagainya. Sampai sekarang meski jalan tol sudah beroperasi solusinya tidak ada,” ujarnya saat dihubungi Sabtu (28/1/2023).

Ini Baca Juga :  Awas Terjebak Macet, Ada Pengaspalan Jalan di Cadas Pangeran Sumedang

Menurut Dedeng, warga sudah bosan karena ketika banjir pertama yang besar tahun 2022 pihak PPK Lahan, Satker Tol bahkan Sekda Sumedang sudah mengontrol ke lokasi yang menjadi titik utama banjir kiriman. Awalnya mau dibangun TPT dan saluran air yang terintegrasi. Termasuk pembuatan embung air di desa Cileles, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.

Warga Pasrah Kondisi Sawah Terendam

“Musim hujan semakin tinggi, warga hanya bisa pasrah dengan kondisi sawahnya terendam. Setiap panen selalu rugi dan area fasilitas umum rusak,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bandung Oktober 2022 Komplit, Silahkan Dicatat

Hal senada dikatakan Ketua RW 01 Desa Cibeusi Kecamatan Jatinangor, Agus Sumarno. Menurutnya, sudah 2 tahun warganya terkotang katung dan menjadi dampak pembangunan Tol Cisumdawu di seksi I tepatnya di Dusun Citatah, dan Dusun Cibeusi. Ratusan makam umum tergerus tol tetapi belum ada uang ganti rugi atau kerohiman.

“Di RW 01 dan ex RW 11 Desa Cibeusi, uang kerohiman memindahkan makam belum dibayar. Seluruhnya ada 300 makam. Ada sebagian tanah yang belum dibayar padahal sudah keluar resume. Mana janji PPK Lahan, Kepala Satker, CKJT, dan Forkopimda Sumedang. Warga sudah bosan menunggu hak nya,” ujarnya.

Ini Baca Juga :  Program Citarum Harum Akan Berakhir 2025? Ini Harapan DLH Jabar

Menurut Agus, sejak dulu sampai sekarang yang sudah terjadi beberapa kali banjir di Desa Cileles dan Cilayung belum ada penanggulangan. Hanya ada cek lokasi dan kunjungan pihak terkait, belum jelas seperti apa penanggulangannya. Perkawis aman atau tidaknya daerah tergantung ke diri masing-masing.

“Ayena mah kantun Lalajo geuleutuk batuna geujeubur caina, Ngan kanu pernah janji bari teu bukti jeng anu pernah nyarita bari teu nyata keun etamah da ajang ajangna Melak Cabe Moal Jadi Bonteng,” tegasnya.