SUMEDANG – Para pelaku industri tembakau berharap adanya laboratorium pengujian kadar tar dan nikotin di Kabupaten Sumedang.
Menurut mereka, laboratorium pengujian kadar tar dan nikotin sangat penting untuk mendukung proses produksi olahan tembakau bahkan rokok agar sesuai dengan ketentuan regulasi.
Ketua APTN Jabar H. Agus Mulyawan menyampaikan, adanya laboratorium lokal akan mempermudah para pelaku industri di Sumedang untuk melakukan uji kadar tar dan nikotin, yang selama ini harus dilakukan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta.
“Bila di Sumedang ada laboratorium, maka tentunya akan menghemat biaya operasional kami. Sehingga tidak perlu mengirim sampel ke Jakarta,” kata H. Agus.
H. Agus berharap, laboratorium tersebut nantinya berada di bawah pengelolaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKMPP ) Kabupaten Sumedang.
“Pertumbuhan produksi tembakau di Sumedang, jadi tentu sangat ideal kalau di Sumedang memiliki laboratorium sendiri,” harapnya.
Dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), H. Agus berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dapat membangun laboratorium tersebut.
“Tentu banyak keuntungan bagi semua pihak jika ada laboratorium, baik bagi pelaku industri tembakau maupun untuk pemerintah daerah Sumedang,” tandasnya.