BANDUNG – Untuk memastikan hewan kurban sehat saat Idul Adha 1445 H, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung mulai melakukan pemeriksaan ke sejumlah lapak penjualan sapi dan domba.
Kepala DKPP Gin Gin Ginanjar mengatakan tim yang memeriksa hewan kurban jelang Idul Adha 1445 H itu merupakan Satgas Antemortem yang telah dibentuk. Tim ini menyasar hewan kurban yang akan dijual.
“Satgas Antemortem ini bertugas untuk memastikan hewan yang dijual oleh para pedagang sehat dan layak kurban saat Idul Adha 1445 H nanti. Tim ini perannya sama seperti tahun sebelumnya,” ungkap Gin Gin.
Menurutnya, tim tersebut terdiri dari petugas DKPP, PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) Jawa Barat, perwakilan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran dan mahasiswa Telkom University (Tel-U).
“Mahasiswa Telkom University khususnya membantu menginput aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi e-selamat DKPP. Sesuai agenda, tim setiap hari melakukan pemeriksaan di 30 kecamatan,” tuturnya.
“Tim ini berjumlah 174 orang, tersebar di 30 kecamatan. Tugasnya mendatangi dan memeriksa hewan yang dijual. Data pemeriksaannya dimasukan pada aplikasi e-selamat,” kata Gin Gin menambahkan.
Gin Gin menerangkan aplikasi e-selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang), ini mempunyai fitur input database hewan yang layak kurban. Hal itu memudahkan masyarakat yang nanti akan membeli hewan kurban.
“Jelang Idul Adha 1445 H, masyarakat bisa mengunduh aplikasi untuk android “scanner e-selamat”. Ini belum ada di kota lain. Di aplikasi ini bisa dilihat identitas hewan mulai foto, umur dan data lainnya,” kata Gin Gin.
Secara teknis, disampaikan Gin Gin, tim kesehatan yang saat ini mulai diterjunkan akan melakulan pengecekan hewan secara fisik terdiri dari postur, permukaan kulit, lendir yang tidak berlebihan dan umur.
“Melihat secara fisik, postur keseluruhan, permukaan kulit, kecukupan umur. Hewan kurban, syarat umurnya harus terpenuhi. Lalu cek gigi, jika ditemukan ada penyakit dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ucapnya.