Oleh : Dadang Sulaeman (Kepala Dinas Kesehatan Kab Sumedang) dan Surdi Sudiana (Perencana Ahli Muda pada Dinas Kesehatan)
Dinas Kesehatan Sumedang membidik misi ke satu yaitu Memenuhi Kebutuhan Dasar secara Mudah dan Terjangkau untuk Kesejahteraan Masyarakat. Penjabaran misi ke satu dalam tema pembangunan di Kabupaten Sumedang. Adalah perluasan pemenuhan hak dan kebutuhan dasar perlu menjadi perhatian untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Tahun 2022 merupakan tahun yang strategis dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang. Beberapa kondisi yang perlu mendapatkan perhatian pada Tahun 2022 adalah diantaranya pandemic covid-19 yang masih belum selesai, keterbatasan anggaran serta tingginya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa pemulihan ekonomi dan kesehatan. Karena kondisi tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang sudah mendeklarasikan akselerasi pembangunan pada Tahun 2022 dengan Sumedang Melesat (Melayani Lebih Berkualitas dan Lebih Cepat).
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Sumedang. Memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan strategi akselerasi pada tahun 2022 yaitu Pasti Sehat (Empat Strategi Pencapaian Sumedang Simpati Bidang Kesehatan).
Pasti Sehat dipilih oleh Dinas Kesehatan bertujuan untuk mengakselerasi tercapainya Sumedang Simpati melalui pencapaian target-target kinerja yang sudah ditentukan yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Pengelolaan Covid-19 yang terdiri dari penanganan dan vaksinasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah target yang menjadi Perjanjian Kinerja yang secara resmi menjadi dokumen dan ditandatangani antara Kepala Dinas Kesehatan dengan Kepala Daerah yang harus dicapai. SPM merupakan kewajiban yang harus dipenuhi seratus persen oleh Pemerintah Daerah sebagaimana diatur diatur oleh Pusat melalui Peraturan Menteri Kesehatan.
Tantangan Pembangunan Kesehatan di 2022.
1. Pandemi Covid-19
Tahun 2022 diprediksi bahwa pandemi covid-19 masih belum berakhir. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pancapaian target IKU dan SPM Dinas Kesehatan. Dengan masih adanya pandemi covid-19, maka seluruh sumber daya yang ada fokus untuk menangani dan mengelola covid-19 apalagi kalau sedang terjadi lonjakan kasus. Selain karena seluruh jajaran Kesehatan harus fokus menangani covid-19, adanya pandemi covid-19 juga berimbas pada pembatasan pelayanan Kesehatan dan kegiatan-kegiatan untuk preventif dan promotif berbasis kelompok masyarakat, lebih jauh berimbas pada rujukan pasien khususnya rujukan kebidanan.
2. Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana
Dari sisi jumlah beberapa tenaga dan sarana prasarana sudah relatif terpenuhi, tetapi dari sisi kualitas dan pemerataan perlu ditingkatkan. Khsusus untuk SDM perlu dilakukan redistribusi agar ketersediaan SDM bisa lebih merata di seluruh Puskesmas yang ada di Sumedang serta terus ditingkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya secara berjenjang.
3. Rasio Tempat Tidur Rumah Sakit Dengan Jumlah Penduduk
Jumlah tempat tidur di fasilitas Kesehatan rujukan (Rumah Sakit) idealnya adalah 1 : 1.000. Dengan jumlah penduduk Kabupaten Sumedang sekitar 1,2 juta jiwa, maka dibutuhkan 1.200 tempat tidur. Kondisi saat ini jumlah tempat tidur yang tersedia hanya sekitar 650 buah. Hal tersebut berakibat pada sering terkendalanya rujukan pasien dari Puskesmas ke Rumah Sakit, dan seringnya melaksanakan rujukan ke Rumah Sakit di luar Kabupaten Sumedang.
Ditengah tantangan yang cukup berat, Dinas Kesehatan tetap berupaya untuk dapat mencapai target-target yang sudah ditetapkan. Strategi yang digunakan adalah melalui Pasti Sehat (Empat Strategi Pencapaian Sumedang Simpati Bidang Kesehatan). Dengan melaksanakan Pasti Sehat diharapkan seluruh jajaran yang ada di Dinas Kesehatan termasuk 37 UPTD di bawahnya dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi serta dapat mencapai target yang sudah ditentukan.
Secara umum implementasi Pasti Sehat adalah sebagai berikut;
1. Peguatan Komitmen
Komitmen merupakan salah satu modal dasar yang diperlukan untuk dapat mencapai tujuan dan target-target yang sudah ditentukan. Jadi Komitmen harus dimiliki oleh seluruh komponen secara konsisten dan berkesinambungan. Komitmen yang tinggi akan memacu karyawan bekerja sebaik mungkin sehingga produktivitas dapat meningkat dan tujuan organisasi dapat tercapai. Maka dari itu komitmen yang tinggi sangat penting bagi suatu organisasi untuk pencapaian tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan.
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan
Terjadinya pandemic covid-19 memberikan pembelajaran berharga. Bahwa system Kesehatan yang dilaksanakan saat ini belum secara optimal bisa segera merespon terhadap kejadian wabah yang terjadi secara cepat dan luas. Ketahanan system Kesehatan perlu dievaluasi secara menyeluruh. Pemenuhan akses dan mutu layanan menjadi salah satu syarat meningkatnya ketahanan kesehatan di Kabupaten Sumedang.
Salah satu upaya untuk memperbaiki system Kesehatan. Adalah dengan membangun Kesehatan mulai dari kelompok terkecil yang ada di masyarakat yaitu keluarga. Apabila keluarga-keluarga yang ada di satu wilayah sudah sehat dan kuat maka akan mengakibatkan wilayah tersebut juga sehat dan kuat. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bisa memberikan solusi bagaimana pendekatan pembangunan Kesehatan itu seharusnya dilaksanakan. Data kesehatan setiap keluarga diperlukan untuk perencanaan pembangunan kesehatan suatu wilayah. Data tersebut juga diperlukan sebagai bahan untuk upaya preventif agar masalah kesehatan tidak bertambah besar dan semakin berat.
3. Digitalisasi Kesehatan
Saat ini digitalisaisi pelayanan di seluruh jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat sudah menjadi keharusan dan tidak bisa dihindarkan termasuk pelayanan kesehatan. Dengan digitalisasi diharapkan pelayanan kesehatan bisa lebih cepat dan berkualitas. Digitalisasi juga diharapkan bisa bermanfaat terhadap penggunaan anggaran sehingga bisa lebih efektif dan efisien.
Dalam hal pengambilan kebijakan, digitalisasi diharapkan bisa membantu pimpinan dengan menyediakan data yang riil time dan akurat. Serta bisa diakses setiap saat, sehingga dengan data yang baik maka keputusan yang diambil akan tepat dan kebijakan yang dikeluarkan akan lebih bermanfaat dirasakan oleh masyarakat.
4. Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi perlu dilaksanakan deng efektif. Agar strategi-strategi yang sudah digulirkan bisa diimplementasikan sesuai dengan rencana dan berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya Monitoring dan evaluasi yang efektif juga bisa dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan serta koreksi terhadap pelaksanaan kebijakan di lapangan agar tidak terjadi penyimpangan.
Monitoring dan evaluasi juga dirancang dengan memanfaatkan teknologi. Monev secara digital akan sangat efektif dalam mengawal dan mengawasi pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Quotes: Kesulitan datang bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk membantu kita agar dapat mengeluarkan kemampuan terbaik yang selama ini masih tersembunyi.