BANDUNG, 4 Desember 2024 – Tingkat partisipasi pemilih di Bandung jeblok saat gelaran Pilkada serentak 2024 pada 27 November lalu. Persentasenya bahkan merosot dibandingkan Pilkada 2018 silam.
Berdasarkan data tingkat partisipasi pemilih di Bandung saat gelaran Pilkada serentak 2024 yang baru selesai hanya 64,78 persen. Sementara pada Pilkada 2018, partisipasi pemilih sempat mencapai 76,2 persen.
Ketua KPU Kota Bandung Khoirul Anam berdalih sudah berupaya semaksimal mungkin mendorong partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024. Dia mengklaim banyak variabel yang mempengaruhinya.
“Kami telah membuat 151 kegiatan di setiap kelurahan di 30 kecamatan. Bahkan dengan 83 organisasi kami membuat kegiatan untuk sosialisasi (terkait Pilkada serentak 2024),” kata Khoirul dalam keterangannya, Rabu.
Seolah tak mau disalahkan karena jebloknya partisipasi pemilih, Khoirul justru menyeret KPU RI. Menurutnya, perlu ada kebijakan baru dari KPU RI memformat pelaksanaan pesta demokrasi seperti ajang Pilkada.
“Misal terkait penetapan jumlah pemilih di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Itu kan menjadi kebijakan di tingkat pusat (KPU RI). (Mengenai anjloknya partisipasi) tapi kami tentu akan mengevaluasinya,” ujar Khoirul.