INISUMEDANG.COM – Bermodalkan seragam Kejaksaan Negeri (Kejari) lengkap, dan perawakan besar, seorang pria ngaku-ngaku sebagai penyidik di Kejaksaan mendatangi kantor Desa di kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Kamis (9/2/2023).
Pria berinisial HS itu awalnya datang ke Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor dan meminta bertemu dengan Kades karena ada beberapa penyelidikan terkait pembangunan di Desa. Namun, ketika diajak ngbrol sama Kades, orang tersebut tidak nyambung dan terkesan mengada-ngada.
Merasa belum berhasil, orang tersebut datang lagi ke kantor Desa Jatiroke pada Kamis (9/2/2023) namun lagi-lagi modus penipuannya tak membuahkan hasil. Kades tak serta merta tertitpu dan terpengaruh dengan seragam yang digunakannya. Alhasil orang tersebut pulang dengan tangan hampa.
Tak berselang lama, orang yang ngaku-ngaku dari kejari itu pun pergi ke desa Jatimukti Kecamatan Jatinangor. Dia pun bertingkah aneh dengan ingin dibelikan rokok marlboro merah. Tak mau ambil resiko, aparat desa Jatimukti pun membelikan rokok dan kopi hitam. Namun, ketika ditanya lagi-lagi tak masuk akal. Bahkan, ketika ditanya kenal gak dengan orang kejaksaan negeri Sumedang, Pria tersebut pura pura mengenal.
Percaya Diri Dengan Penampilannya
Merasa curiga, kemudian aparat desa menelepon Danramil Jatinangor Kapten Arh Ateng Jaelani dan Kapolsek Jatinangor Kompol Aan Supriatna. Ketika Danramil dan Kapolsek datang pun, orang tersebut masih percaya diri dengan penampilannya dengan bahasa logat Batak yang kental. Bahkan, tak menghiraukan pertanyaan dari Danramil.
“Ketika saya memfoto orangnya dan mengirimkan ke Kasi Intel Kejari, ternyata itu bukan orang Kejari Sumedang dan tak kenal dengan orang tersebut. Selang 20 menitan, orang Kejari datang ke TKP untuk konfirmasi”. Ujar Danramil Jatinangor Kapten Arh Ateng Jaelani kepada wartawan Jumat (10/2/2023).
Setelah yakin aksinya itu adalah penipuan dan kejari gadungan, Kejari Sumedang langsung membawa orang tersebut untuk dimintai keterangan termasuk melucuti pakaian dan atribut kejaksaan.
“Dia itu tak menggunakan mobil maupun motor. Katanya diantar sama gojeg. Awalnya mengaku ingin menyelidiki kasus pembangunan yang tak beres di Cisempur dan Jatiroke. Namun, ketika ditelusuri ternyata Kejari Gadungan,” tandasnya.