INISUMEDANG.COM – Agus Ganjar 43 Tahun sudah mengabdikan dirinya mulai dari Tenaga Sukarelawan (Sukwan). Kemudian menjadi Tenaga Honorer di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUkmpp) Kabupaten Sumedang dan hampir 19 tahun bekerja.
Namun, hingga kini nasibnya masih terombang-ambing, terlebih munculnya wacana Pemerintahan Pusat untuk menghapus tanaga.
“Sejak tahun 2003 saya bekerja menjadi sukwan di Pemerintahan Kabupaten Sumedang. Saya lulusan SMA, dan saya sudah berkeluarga, memiliki 3 putra putri. Mengabdi sudah 19 Tahun, tapi banyak yang sudah diangkat menjadi PNS padahal baru beberapa tahun bekerja,” ungkap Agus kepada IniSumedang.Com Jumat 8 April 2022.
Adanya wacana penghapusan honorer dan menggantinya dengan P3K, kata Agus, membuat tenaga honorer bingung, bagaimana nasib ke depannya.
“Yang bekerja di Pemerintahan Kabupaten Sumedang ini, dari setiap bidang kebanyakan dari Tenaga Honorer. Sementara, untuk P3K quotanya terbatas, lalu, ketika yang gugur mengikuti P3K, nasibnya mau seperti apa? Saya sudah 19 tahun mengabdi, bahkan lebih dari saya rekan rekan masih banyak, mau seperti apa nasib kami kedepan,” keluh Agus.
Sekarang, kata Agus, kondisi Tenaga Honorer benar benar bingung, karena belum ada kejelasan nasib tenaga honorer nantinya. Sementara, dari Pemda Sumedang pun belum ada arahan atau wacana kaitan dengan tenaga honorer yang akan di hapus tahun depan 2023.
“Jujur saja, mungkin sama apa yang saya rasakan dengan rekan rekan tenaga honorer di Kabupaten Sumedang. Bingung mau ngapain lagi, dampak belum ada kejelasan dan sikap dari Pemda Sumedang,” tegasnya.