Cerita Legenda Kuda Gaib
Pantai ini memiliki cerita legenda yang unik dan masih dipercaya warga setempat. Cerita legenda itu yakni keberadaan kuda gaib bernama Kuda Sembrani. Menurut warga setempat kuda ini selalu menyetubuhi kuda betina dari warga setempat. Tidak jarang kuda betina warga setempat tiba-tiba hamil dan tidak tahu kuda siapa yang menghamilinya. Yang pasti warga setempat meyakini kuda betina disana hamil karena disetubuhi kuda sembrani, karena disana tidak ada kuda jantan yang bertahan hidup lama.
Legenda yang dipercaya dan masih disakralkan dimana di tempat tersebut konon digunakan sebagai tempat singgahnya kuda sembrani milik Sultan Agung, yang kabur dari kandangnya di Kerajaan Mataram.
Konon Madasari berasal dari kata Madang Nyari, Madang artinya makan dan Nyari artinya enak jadi artinya makan enak. Dulunya Madasari merupakan hutan belantara tempat persembunyian pada masa penjajahan Belanda. Namun setelah menjadi perkampungan, salah satu pendatang dari Suku Bugis bernama Daeng Danto merubah nama Madang Nyari menjadi Madasari. Mada artinya makanan dan Sari artinya Rasa, jadi artinya makanan yang memiliki rasa yang enak.
Berdasarkan cerita, Sultan Agung memiliki kuda sembrani atas dasar saran dan masukan salah satu abdi kerajaannya bernama Ki Bodo. Sebelumnya Ki Bodo diangkat menjadi abdi kerajaan berdasarkan saran para penasihat spiritual kerajaan kepada Sultan Agung sebagai syarat untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan rakyatnya.
Setelah Ki Bodo diangkat menjadi abdi kerajaan diminta memberikan masukan dan saran oleh Sultan Agung, maka saat itu Ki Bodo memberi saran agar Sultan Agung memelihara kuda sembrani.