INISUMEDANG.COM – Curug Pasirwangi Desa Sukamaju Rancakalong Sumedang Jabar ini memiliki kisah mitos wisata beraroma mistis penampakan mahluk astral Banaspati, salah satu Jin (deudeumit) menunggu curug tersebut.
“Bila tidak percaya bahwa dilokasi itu ada penampakan Jin Banaspati, bisa buktikan sendiri, “demikian ujar Lukan Kades Sukamaju dikantornya, Senin (7/2/2022).
Disebutkan, ada 3 tempat di Curug Pasirwangi yang tersusun secara bertahap, dari bawah hingga atas. lokasinya hanya berjarak 3 kilo meter dari desa yang merupakan kawasan perbukitan dilereng pegunungan.
“Tempat paling bawah yang disebut Kanoman identik dengan monyet. Disitulah kerapkali ada penampakan mahluk ghaib banyak mata yang bersinar seperti bola api. Dikenal warga sekitar Jin Banaspati,” ujarnya.
Tempat kedua paling tengah, lanjut dia, merupakan lokasi makam Eyang Sancang Wangi. Menurut cerita, makam panglima perang Kerajaan Cirebon yang saat itu perang dengan Mataram.
“Sejak dulu warga percaya tempat ini patilasan kerajaan karena dikaitkan dengan adanya susunan lempengan batu seperti candi. Tapi itu hanya sebatas cerita yang mungkin dimaksud dengan kerajaan itu adalah kerajaan Jin, “katanya.
Curug Pasirwangi Destinasi Wisata di Sumedang
Curug Pasirwangi merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sumedang yang cukup menarik para wisatawan dengan panorama alam yang indah. Bahkan bila masuk ke lokasi wisata ini akan disuguhi bau wewangian.
Kades Lukman menyebutkan, destinasi wisata ini diresmikan pada April 2019 lalu. Bertepatan Hari Raya Idul Fitri karena optimis menjadi wahana wisata unggulan di Kabupaten Sumedang.
Awalnya, destinasi wisata ini merupakan inovasi masyarakat untuk membuka kawasan curug dijadikan wahana wisata daerah dengan ornamen bebatuan menghiasi sekelilingnya.
Mitos Ornamen Susun Batu Langka Mirip Candi
Kades menambahkan, Curug Pasirwangi yang kaitkan dengan adanya tumpukan batu langka (andesit) tersusun menyerupai Candi, disebut masyarakat peninggalan sejarah kerajaan.
Namun semua hanya sebatas cerita masyarakat. Seperti fenomena bebatuan seperti Candi itu, belum dibuktikan ahli sejarah maupun ahli geologi. Mungkin susunan batu itu hanya karena gejala alam, sementara peninggalan kerajaan, tidak tercatat dalam buku sejarah manapun.
“Curug Pasirwangi saat ini hanya sebatas lokasi wisata alam dan wisata religi karena dihubungkan dengan legenda dua makam keramat tempat peziarah, “sebutnya.
Kedua makan tersebut, lanjut dia, dipercaya merupakan dua tokoh kerajaan Cirebon yang mengasingkan diri ke Sumedang ketika kerajaan Cirebon kalah perang dari Kerajaan Mataram.
