Misteri Sumur Tua Tegalkalong Yang Tidak Tercatat di Sejarah Sumedang

Sumur Tua

INISUMEDANG.COM – Tidak disangka, sumur tua yang berada ditengah kantor Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Jawa Barat ini, memiliki sejarah Sumedang. Namun tidak pernah terungkap dalam cacatan sejarah Sumedang.

Konon kisahnya, sumur tua ini disebut-sebut yang pertama dibangun di Sumedang, seiring pembangunan Mesjid Besar Tegalkalong yang tercatat dalam sejarah Sumedang sekitar tahun 1600-an silam.

Menurut Kasi Pemerintahan Umum Kecamatan Sumedang Utara Kohar mengatakan, sumur tua ini sejatinya masuk dalam situs sejarah seperti halnya kantor Kecamatan Sumedang Utara dan Mesjid Besar Tegalkalong sebagai cagar budaya Sumedang. Sebab dulu, Tegalkalong adalah kerajaan Sumedang sebelum pindah ke Kutamaya.

Ini Baca Juga :  Puluhan Tahun Berdiri, Ternyata SD Negeri di Kawungluwuk I Sumedang Ini Berada di Tanah Kas Desa

Saat ini, kata Kohar, sumur tua ini dipelihara seadanya pemerintah kecamatan. Musim kemarau panjang, air di sumur tua ini tidak pernah surut meskipun diambil seluruh warga.

Sehingga dikenal dengan nama sumur tua Tegalkalong, termasuk alun-alun Sumedang Utara, dulunya bernama alun-alun Tegalkalong.

Kohar juga mengungkapkan misteri sumur tua beraroma mistik. Hal itu terkuak ketika dalam proses penataan ditahun 2008. Dulu, hanya tampak sebuah tembok tua berbentuk bulat, kotor berlumut. Di sebelahnya, ada pohon Kelapa Sawit sehingga dikenal angker.

“Ketika sumur tua ini ditata dan dibersihkan di tahun 2008 lalu, ada mahluk ghoib Buta Ijo sebangsa Jin (Deudeumit) menunggu sumur tua, masuk ke raga salah seorang PKL (kesurupan). Dia mengamuk teriak-teriak menyebut Kohar ngelunjak ka aing (ke saya),” katanya.

Ini Baca Juga :  Tertangkap Basah, Maling Motor di Sumedang Berhasil Ditangkap Warga, Satu Diantaranya Kabur

Kemungkinan, lanjut dia, mahluk ghoib itu tidak senang sumur tua itu dibersihkan. Bahkan terkadang terdengar suara musik Gamelan karena salah satu ruangan belakang kantor kecamatan ini, dulunya tempat penyimpanan alat-alat musik Gamelan.

Sekilas Sejarah Tegalkalong

Berdasarkan catatan sejarah Sumedang, Mesjid Besar Tegalkalong dibangun Raden Suriadiwangsa sekitar tahun 1600-an sehingga usianya lebih tua dari Mesjig Agung Sumedang yang dilindungi UU Kepurbakalaan.

Sejarah itu menyebutkan, daerah Tegalkalong merupakan ibukota Sumedang setelah dipindahkan dari Dayeuh Luhur. Pendopo kantor Kecamatan Sumedang Utara, dulunya sebagai kantor pusat pemerintahan Sumedang.

Ini Baca Juga :  Wisata Alam Patambon Cimanggung, Mulai Ditata 

Dikisahkan, sekitar tahun 1678-an Sumedang diserang Kesultanan Banten. Pangeran Panembahan yang saat itu sedang melaksanakan shalat sunnah Ied, secara tiba-tiba tak terduga pasukan Banten dipimpin Cilikwadara dan Cakrayuda menyerang dengan kekuatan penuh.

Namun, Pangeran Panembahan berhasil lolos dan mencari perlindungan ke arah Indramayu. Setelah usai konflik dengan Kesultanan Banten, Pengeran Panembahan memindahkan pusat pemerintahan Sumedang dari Tegalkalong ke Regolwetan atau pusat kota Sumedang sekarang.