INISUMEDANG.COM – Objek Wisata Buricak Burinong yang berada di pesisir Waduk Jatigede, tepatnya di Desa Pakualam Kecamatan Darmaraja, hingga kini belum memberikan daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.
Pasalnya, Objek Wisata yang pembangunannya menghabiskan anggaran belasan miliar tersebut, saat ini sepi pengunjung.
Padahal, objek wisata ini awalanya digadang-gadang akan menjadi destinasi wisata kelas dunia (World class) di Sumedang. Namun, nyatanya tidak dapat menarik pengunjung, meski pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai melandai.
Sepinya Objek Wisata Buricak Burinong ini, diakui oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Pakualam, Kushanda saat dikonfirmasi terkait Kondisi Buricak Burinong, Rabu (15/12/2021).
Menurut Kushanda, sebelumnya, Desa Wisata Buricak burinong banyak dikunjungi wisatawan, baik dari warga lokal Sumedang maupun dari luar kota. Namun, kini kawasan Buricak Burinong hampir terlihat tanpa pengunjung.
“Sudah kurang lebih Tiga bulan kebelakang jumlah wisatawan ke Desa Wisata Buricak Burinong sepi pengunjung apalagi dimasa pandemi. Bahkan saat Covid-19 landai dan Wisata sudah diperbolehkan dibuka tetap masih sepi juga,” tuturnya.
Sepinya pengunjung ini, lanjut Kushanda, kemungkinan karena pengunjung jenuh, pasalnya belum ada inovasi lagi dari pengelola wisata.
“Persoalan pada intinya begini, pertama mungkin pengunjung masih jenuh tempat wisata cuma ada satu belum berkembang monoton dan begitu-begitu saja,” ungkap Kushanda.
Disisi lain, sambung Kushanda, saat ini banyak masyarakat, bahkan pejabat Sumedang yang memilih berlibur ke luar Sumedang.
“Saya berharap, warga ataupun pejabat di Sumedang dapat berlibur ke Buricak Burinong. Terutama kalau ada kegiatan para pejabat atau yang lainnya kesini lah jangan ke Pangandaran melulu. Tolong dorong potensi wisata yang ada di Sumedang,” harapnya.
Di Buricak burinong ini, tambah Kushanda, sudah tersedia beberapa sarana dan prasarana. Seperti home stay 24 sampai 28 sudah tersedia.
Sebenarnya, sebelum adanya pandemi rata-rata jumlah pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu mencapai Ratusan orang.
“Dulu rata rata pengunjung pada hari Sabtu dan Minggu bisa mencapai ratusan orang. sekarang perbedaanya jauh sekali dan kalau dihitung paling banyak hanya 20 orang saja,”
Sementara di hari biasa, tambah Kushanda, jumlah pengunjung paling banyak sekitar 2 hingga 3 orang saja. Itupun pengunjung dari luar Sumedang seperti Bandung, Majalengka dan Garut.
“Mudah-mudah lima tahun ke depan Buricak Burinong menjadi tempat wisata dan Desa Wisata, yang dapat mengundang banyak wisatawan,” tandasnya.