BANDUNG – Siapa sangka di gang sekecil, Jalan Margacinta, Cijaura, Buahbatu, Bandung ini ada sosok pemuda dengan semangat besar melawan keterbatasan.
Namanya Zulfan Hariadi, lahir dengan kondisi cerebral palsy. Selama 21 tahun ia habiskan aktivitasnya di atas kursi roda.
Meski begitu, semangat juangnya patut diacungi jempol. Setelah lulus dari SLB Al Hikmat, Zulfan mulai belajar mengotak-atik ponsel dan komputernya secara otodidak.
“Tadinya ada komputer, tapi karena kebanjiran jadi rusak. Dia bisa operasikan dari windows 7 ke windows 10. Bisa upload jualan e-commerce juga,” cerita ibu Zulfan Hariadi, Reni Hartini kepada wartawan.
Zulfan pun, diungkapkan Reni, memulai usaha berjualan tumbler, kabel PS, dan diamond untuk game online di e-commerce yang ia bandrol dengan harga Rp21.000.
“Ya memang tidak seberapa, tapi kalau saya belum punya uang untuk beli token listrik, dia bantuin beli lewat hasil jualan di e-commerce. Baju ini juga beli sendiri. Mainan buat adiknya juga dia beli sendiri,” ujarnya.
Zulfan, pemuda Margacinta merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Saat ditanya mengenai cita-citanya, sembari tersenyum Zulfan bilang ingin jadi tokoh inspiratif terkenal. Oleh karena itu, dia belajar channel YouTube.
“Dia senang kalau diajak ngobrol, difoto, ketemu orang. Makanya ini juga belajar bikin konten YouTube. Ya saya dukung saja karena kemauan sendiri, semua dia pelajari sendiri secara otodidak,” jelas Reni.
Meski anaknya berbeda dengan yang lainnya, tapi Reni bangga Zulfan bisa mandiri dan berjuang. Dirinya pun bersyukur kini putranya mendapat bantuan kursi roda elektrik dari pemerintah daerah Bandung.
“Soalnya anak yang normal belum tentu bisa berjuang juga. Kalau dia, meski terbatas tapi tetap mau berusaha,” katanya menegaskan.
