INISUMEDANG.COM – Sudah bukan rahasia lagi, banyak diceritakan penampakan di Empang Gedung Negara Kabupaten Sumedang oleh warga sekitar.
Seperti diceritakan Sopian Apandi yang pernah melihat secara langsung soal penampakan di Empang Gedung Negara sesosok makhluk astral yang secara tidak sengaja.
Tak hanya itu, Sopian juga mengaku, kerap kali mendengar suara-suara aneh dan penampakan di Gedung Negara.
“Waktu saya melihat sosok makhluk Astral itu sudah sangat lama, dan saya memang melihat waktu malam itu. Sosok nya perempuan memakai kebaya, keluar dari belakang Gedung Negara lalu berjalan seperti melayang masuk ke tempat peristirahatan lalu menghilang kalau sekarang jadi mushola,” tutur Sopian Sabtu 29 Januari 2022.
Dulunya, kata Sopian, empang itu menurut sejarah tempat Penampungan resevoir air. Sebab mata air dari Citamiang itu dimanfaatkan dengan memasang saluran air untuk ke Mesjid Agung, Srimanganti dan markas Polisi Militer (PM) kalau sekarang.
Empang Tersebut Juga Sebagai Tempat Pembuangan Pusaka
Di Empang itu, lanjut Sopian, tidak ada mata air dan hanya tempat penampungan saja, karena empang tempatnya tinggi. Adapun air yang mengairinya adalah saluran khusus irigasi yang mengairi dari Citamiang tersebut.
“Jadi, sumber air itu dari Citamiang lalu mengairi ke mesjid Agung, PM dan Srimanganti di tampung di empang. Selain tempat penampungan air, empang tersebut juga sebagai tempat pembuangan pusaka yang tidak berdaulat, pusaka hasil rampasan, dan pusaka pusaka yang aura negarif dan jahat dibuangnya di empang itu oleh pa Lebe atau pengurus yayasan itu jaman dulu,” Jelas Sopian.
Sementara soal penampakan sosok perempuan tadi, kata Sopian, yaitu seperti Gundik (selir), karena Gedung Negara dulunya tempat peristirahatan tamu.
Sebelum Nama Gedung Negara, Namanya Gedung Bengkok
“Sebelum nama Gedung Negara, namanya itu Gedung Bengkok yang membuat desainnya Raden Saleh Gustaman modal untuk membangunnya dari Belanda. Gedung itu berubah hanya muka/depan nya saja, di dalam gedung tidak ada yang dirubah sampai sekarang,” ungkap Sopian.
Masih kata Sopian, sosok atau makhluk astral di empang atau di Gedung Negara sangat lah banyak. Dari mulai kuntilanak, “Jurig Jarian” Jin, dan makhluk astral yang lainnya.
“Dulu, dengan mandi di Empang itu bisa menyembuhkan orang yang sakit jiwa (ODGJ), ketika Juru kunci (kuncen) yang memandikannya masa itu. Termasuk Lingga Alun alun Sumedang pun dulu ada kuncen,” kata Sopian.
Pada masa Bupati Don Murdono, lanjut Sopian, ia pernah mengadakan kegiatan bedah buku Pangeran Kornel. Dimana waktu itu ada istrinya Raja Samu Samu dari Maluku ditempatkan untuk istirahat di Gedung Negara.
“Waktu itu, kamar yang sudah disiapkan, dan kamar itu sudah lama tidak pernah bisa dibuka. Namun ketika istrinya Raja Samu Samu mau masuk, mendadak pintu kamar itu bisa terbuka, dan apa yang terjadi?, begitu dibuka pintu ternyata pintu itu menutup kembali dengan keras mengenai istrinya Raja Samu Samu. Alhasil sang tamu seketika itu juga minta pindah ke Toga untuk istirahat,” Cerita Sopian.
Tidak hanya itu, tambah Sopian, penampakan di Gedung Negara, sering hadirnya sosok serdadu Belanda, kemudian sosok orang tua, dan noni Belanda dan masih banyak lagi.
“Saya masih ingat waktu masih jaman Bupati pa Misbah, ketika memasang lampu di belakang Gedung Negara. Namun selang beberapa lama, lampu itu mati lalu hidup lagi begitu seterusnya.
Tapi, semua ini, kembali lagi kepada keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. ini yang saya dengar dan saya pernah alami, anggap saja cerita ini untuk semakin yakin kepada Allah SWT..amin,” pungkasnya.