Memilukan! Diduga Akibat Jamu, Pria di Sumedang Ini Harus Kehilangan Kedua Jarinya dan Kebutaan

Jamu Asam urat
Aef Saefudin Warga Dusun Tenjolaya Desa Sukagalih Kecamatan Sumedang Selatan harus kehilangan jari dan matanya diduga akibat konsumsi jamu asam urat.

INISUMEDANG.COM – Aef Saefudin (48) yang warga RT 01 RW 01 Dusun Tenjolaya Desa Sukagalih Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Nasibnya kini sangat mengenaskan, kedua jari tangan dan kaki mengelupas. Lalu kedua matanya pun mengalami kebutaan diduga akibat mengkonsumsi jamu untuk mengobati Asam Urat yang dideritanya.

“Saya menjadi begini, sudah lebih dari 15 tahun. Dulu saya sebagai kuli bangunan, dan bisa menafkahi istri dan kedua anak perempuan saya. Saya bangga sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab terhadap keluarga, dalam memenuhi kebutuhan sehari hari. Ya normal saja seperti layaknya orang lain,” Cerita Aef kepada awak media Sabtu 25 Februari 2023 di kediamannya.

Namanya kehidupan, lanjut Aef, kadang yang diharapkan tidak sesuai keinginan, berharap ingin sembuh dengan penyakit asam urat yang diderita dengan cara yang instan meminum salah satu jamu seduh. Namun, alih-alih sembuh setelah meminum jamu tersebut, asam urat yang sedang kumatpun langsung mereda.

“Karena setiap minum jamu itu, Asam Urat yang sedang kumatpun langsung mereda. Maka, menjadi kebiasaan dan terbiasa. Ketika saya sedang bekerja waktu itu menjadi tukang bangunan, dengan kondisi cuaca dingin dan hujan, di malam harinya Asam Urat pun kumat kembali dan seperti biasa. Saya minum kembali jamu itu dan mereda lagi, hingga pada esok harinya saya bisa bekerja lagi”. Kata Aef menuturkan.

Ini Baca Juga :  Waduh, Uang di Dalam 2 Kotak Amal Masjid Besar Situraja Sumedang Digondol Maling

Namun, sambung Aef, apa daya semuanya harus menelan pahitnya kehidupan ketika menghentikan minum jamu seduh itu. Dan ternyata, jari jari tangan rapuh lalu melepuh dengan warna kulitpun berubah menjadi hitam pekat seperti luka bakar.

Tersadar Saat Jari Tangan Melepuh dan Rapuh

“Mulai sadarnya bahwa jari tangan saya melepuh dan rapuh itu ketika jari tangan saya tertimpa bata merah waktu bekerja. Hingga jari tangan harus putus tanpa ada rasa nyeri yang ada darah berceceran. Seketika saya kaget, ternyata, setengah jari tangan sudah putus, dan langsung saya dilarikan ke Rumah Sakit,” terang Aef.

Aef menyebutkan dirinya harus dirawat di RSUD Sumedang selama sebelas hari, dan hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit. Dirinya korban luka bakar, dan tidak ada penyakit jantung apalagi Diabetes.

Ini Baca Juga :  Dalam Hadapi Dinamika Global,Bupati Sumedang Ajak KAHMI Siapkan Tiga Strategi

“Sontak saya kaget, Saya ceritakan semuanya, ya seperti itu jawaban dari pihak RSUD Sumedang waktu itu. Setelah sebelas hari dirawat, saya pulang ke rumah, dengan kondisi jantung sehat dan tidak ada penyakit diabetes. Tapi saya sudah tidak normal lagi, kedua jari tangan akhirnya melepuh dan rapuh secara perlahan lahan pada putus dengan sendirinya,” tuturnya.

Sejak saat itu, kata Aef, dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja dan menafkahi keluarga, sementara, kebutuhan tidak bisa ditunda atau ditunggu. Akhirnya, harus berbaring di rumah dengan kondisi jari tangan dan kaki sebagian sudah pada putus sebagian lagi jari kaki melipat.

“Tidak hanya itu, pada tahun 2017, mata saya terkena lagi, bahwa katanya ada katarak, lalu kembali diperiksakan ke rumah sakit lagi, dan katanya sudah tidak bisa diobati. Sehingga akhirnya, kedua mata saya pun sudah tidak berfungsi lagi alias buta, dan warna matapun berubah menjadi putih,” ungkap Aef.

Ini Baca Juga :  Polisi Selidiki Kematian Pria yang Ditemukan Tewas Terbakar di Cisitu Sumedang

Penderitaan Diduga Akibat Minum Jamu Asam Urat

Sejak saat itu, sambung Aef, sudah total semuanya, kedua jari tangan dan kaki sudah seperti ini kondisinya, ditambah mata pun menjadi buta. Lengkap sudah penderitaan, tidak bisa bekerja yang ada hanya bisa melihat gelapnya dunia.

“Sekarang, yang bekerja istri saya, sebagai tukang cuci ke tetangga tetangga disekitar. Putri yang paling besar sudah menikah dan masih satu rumah, putri bungsu saya pun kemarin diketuhui memiliki penyakit Leukemia,” ucapnya.

Aef mengaku kini hanya berharap, ada orang atau siapapun membantu keluarganya. Kondisi semakin menyulitkan bahkan menghimpitnya, untuk sekedar bisa makan hari ini, keluarganya pun sudah sangat mensyukurinya.

“Saya berharap ada orang yang membantu saya dan keluarga saya, saya bukan tulang punggung lagi melainkan istri saya sebagai tukang cuci. Saya ingin kembali bisa melihat dan bisa bekerja lagi, mudah-mudahan Pemerintah setempat bahkan pa Bupati bisa membantu kami sebagai rakyat Sumedang,” ucap Aef mengakhiri