INISUMEDANG.COM – Media sosial memberikan platform untuk mendorong agenda dan memutarbalikkan pandangan. Yang mengarah pada kesalahpahaman tentang seorang individu dan kurangnya pencapaiannya.
Namun, memang benar bahwa Frank Lampard telah menjadi legenda di Chelsea. Dan bahwa dia memiliki keinginan untuk membuktikan bahwa dia salah. Meskipun ia memiliki beberapa kegagalan dalam karir manajerialnya, kritikusnya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membentuk pandangan negatif tentang dirinya.
Dalam masa jabatannya di Derby, Lampard memiliki kebebasan dan anggaran untuk membawa klub tersebut ke tempat yang lebih baik. Walaupun hanya lolos ke playoff dengan satu poin, mereka memenangkan kemenangan semifinal playoff atas Leeds United dan kalah di final dari Aston Villa.
Selain itu, Chelsea di bawah kepemimpinan Lampard berhasil finis di empat besar Liga Premier dan mencapai final Piala FA di musim pertamanya. Meskipun menghadapi pembatasan larangan transfer dan kehilangan pemain seperti Eden Hazard.
Frank Lampard telah memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan dari Everton pada Januari 2022. Meskipun ada beberapa kesempatan serupa yang ditolaknya sebelumnya.
Meskipun kariernya sebagai manajer belum mencapai kesuksesan yang besar. Lampard tetap berkomitmen untuk membuktikan dirinya dan menjadikan kesalahpahaman tentang dirinya sebagai katalisator dalam kariernya ke depan.
Hal ini menunjukkan bahwa pandangan negatif yang dibentuk oleh media sosial dan kritikus tentang seseorang seringkali tidak akurat dan kurang adil.
Sebuah kesalahan yang sangat merugikan, karena dapat membawa dampak yang buruk bagi individu tersebut, baik secara pribadi maupun profesional.
Sebaliknya, kita seharusnya memberikan dukungan dan kepercayaan kepada seseorang untuk mengembangkan potensi mereka tanpa terpengaruh oleh opini-opini yang tidak berdasar.